News

Budi Akui Serapan Dana Belanja Triwulan 1 Tidak Mencapai Target

155
×

Budi Akui Serapan Dana Belanja Triwulan 1 Tidak Mencapai Target

Sebarkan artikel ini
Budi Akui Serapan Dana Belanja Triwulan 1 Tidak Mencapai Target

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan ekspose kinerja tri wulan 1 Tahun 2018, di Aula Kantor Balekota, Jalan Letnan Harun Kecamatan Bungursari, Selasa (24/04/2018).

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, mengatakan, hasil ekspose triwulan 1 tahun 2018 ini, serapan dana belanja daerah yang dipimpinnya tidak memenuhi target.

Dari besaran Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah Rp 1.94 triliun, total anggaran yang baru terserap baru mencapai 20%. Angka ini terbagi kedalam sejumlah jenis belanja.

“Penyerapan anggaran sekitar 20 persen tersebut terbagi ke dalam jenis belanja langsung, meliputi belanja barang dan jasa,” terang Budi, kepada CAMEON, usai ekspose.

Ia melanjutkan, dari jenis belanja itu terdiri daei belanja modal sebesar 53,62 persen dan Rp1,038 miliar. Sedangkan belanja tidak langsung,termasuk gaji pegawai, dana hibah, maupun bantuan sosial lainnya, kisaran 46.38% atau Rp 897,81 juta.

Adapun hasil evaluasi pihaknya hingga akhir Maret kemarin, belanja fisik masih berada dalam kategori rendah. Angkanya dikisaran 20%, dengan penyerapan keuangan kisaran 10%.

“Penyerapannya ya 10 persen. Targetnya kita diangka 25%,” tambahnya.

Ia mengakui, penyebab dari penyerapan rendahnya anggaran ini lantaran belum terserapnya anggaran belanja sesuai target. Hal ini, kata dia, dipicu oleh banyaknya proyek infrastruktur pemerintah yang masih berada dalam tahap perencanaan dan pelelangan.

“Saya menargetkan pada bulan Mei prmkot sudah menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada pemenang lelang,” kata Budi.

Budi pun menargetkan, pada bulan Mei pihkanga sudah masuk pada penekanan di Dana Alokasi Khusus (DAK). Maka pada bulan tersebut, pihaknya menargetkan sudah ada SPK.

“Karena ini menyangkut penyerapan yang dipantau langsung oleh pemerintah pusat,” katanya.

Sejumlah proyek saat ini dipantau maksimal. Seperti pembangunan infrastruktur yang teknisnya dikerjakan dan masih didominasi oleh proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR).

“Itu (Dinas PUPR) yang mendapat jatah kue belanja terbesar. Sepanjang tahun ini,” imbuhnya.

Rencananya, pada tahun ini para pelaksana ini akan mengerjakan sejumlah proyek pembangunan jembatan, trotoar, dan jalan. Proyek lain yang cukup menonjol, diantaranya pembangunan ruang Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soekardjo dan Rumah Sakit Dewi Sartika. (Edi Mulyana).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *