KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sambiloto adalah tanaman berkhasiat obat yang tingginya bisa mencapai 90 sentimeter. Sambiloto dalam bahasa sunda ada yang menyebutnya ki oray, di padang sering disebut ampadu tanah, pepaitan dalam bahasa madura yang artinya di setiap daerah memiliki nama yang berbeda.
Tanaman ini memiliki zat aktif bernama andrografolida yang bisa diambil dari batang maupun daunnya. Zat tersebut dianggap bisa merangsang sistem kekebalan tubuh dan bisa mencegah serangan penyakit.
Seiring perkembangan zaman, Sambiloto kapsul mudah kita temukan di apotek atau toko obat. Dahulu, para orangtua mengolahnya dengan cara dijadikan jamu.
Sambiloto memiliki banyak manfaat untuk kesehatan maupun pengobatan, yang paling dekat adalah sambiloto bisa membantu meringankan gejala pilek. Tentu saja ini memerlukan penelitian yang lebih lanjut.
Manfaat Sambiloto Untuk Kesehatan
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Manfaat sambiloto salah satunya yaitu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ekstrak tanaman ini bersifat imunostimulan, yaitu meningkatkan kinerja organ-organ yang berhubungan dengan sistem imun. Sifat ini terutama bekerja pada infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi HIV. Selain itu, sambiloto dapat digunakan untuk meredakan peradangan (antiinflamasi) dan mengurangi keluhan-keluhan yang berkaitan dengan organ hati.
Mencegah kanker
Hasil sebuah penelitian menunjukkan, manfaat sambiloto yang kemungkinan dapat mencegah kanker. Dalam penelitian tersebut diketahui sambiloto menghambat pembelahan sel kanker. Namun, yang perlu diingat, Sel kanker yang ada di dalam tubuh kondisinya berbeda dengan sampel laboratorium. Hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Mengobati Asam Urat
Manfaat sambiloto untuk asam urat diyakini oleh beberapa testimoni tidak resmi. Meski begitu, untuk lebih amannya, kita harus konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis baik itu dokter ataupun ahli herbal.
Obat Diabetes
Manfaat selanjutnya dari sambiloto untuk diabetes, rasanya yang pahit dipercaya bisa mengobati diabetes yang diderita.
Belum ada yang melaporkan efek samping dari sambiloto jika diolah secara tradisional seperti jamu. Meski demikian diupayakan jangan mengkonsumsinya dalam jangka waktu panjang untuk mengurangi resiko dari yang tidak diharapkan. Dalam beberapa kasus dilaporkan, sambiloto memiliki risiko efek samping seperti diare, muntah, sakit kepala, hidung berair, ruam, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.
Jangan mengonsumsi kapsul sambiloto melebihi dosis untuk menghindari reaksi alergi serius, pembengkakan kelenjar getah bening, maupun peningkatan enzim hati. Ikuti aturan pemakaian yang tertera pada kemasan obat. Pembuatan suplemen kapsul sambiloto ada yang dikombinasikan dengan ginseng Siberia. Menurut penelitian, kombinasi ini aman dikonsumsi untuk jangka waktu tiga bulan. (red)