TASIKMALAYA (CM) – Tim Ekspedisi Pataka Destana Tsunami tiba di Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Lapang sepak bola Desa Cimanuk Kecamatan Cikalong. Penyerahan tersebut berlangsung dengan upacara penyerahan pataka dari BPBD Kabupaten Pangandaran kepada BPBD Kabupaten Tasikmalaya yang diselenggarakan oleh BNPB Nasional, Senin (05/08/2019).
Sekira pukul 07.00 WIB, secara simbolis Bendera Pataka diserahkan dari kepala pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran kepada kepala pelaksana Kabupaten Tasikmalaya
Kegiatan penyerahan dihadiri Kasubdit Peran Organisasi Sosial Masyrakat BNPB Nasional, Wartono, Kepala Seksi kesiapsiagaan BPBD, Adwin Singarimbun, kepala pelaksana BPBD, Wawan Ridwan, kepala pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, Camat Cikalong, Cipatujah dan Karangnunggal, mahasiswa, relawan, serta para tamu undangan.
Kepala Pelaksana BPBD, Wawan R Efendi mengatakan, Pemkab tasik mengucapkan terima kasih kepada BNPB pusat yang telah melaksanakan kegiatan ekspedisi desa tanguh bencana tsunami yang dinilai sangat penting, karena kabupaten Tasikmalaya mempunyai wilayah yang di pesisir pantai Samudra Hindia. ”Kegiatan edukasi ini melibatkan sekolah dan pesantren dan warga masyrakat,” imbuhnya.
“Harapan kami dengan pelaksanaan kegiatan ini tentunya masyarakat sudah siap, ketika bencana tsunami akan diminimalisir, dan masyarakat sudah tahu kalau datang tsunami harus bagaimana,” tuturnya.
Menurutnya, pihak BPBD Kabupaten Tasikmalaya sering melakukan sosialisasi, tapi kegiatan ini adalah program kerja BNPB pusat, dan pihaknya pun sudah memberikan saran dan masukan kepada BNPB
Sementara itu, Kasubdit Peran Organisasi Sosial Masyrakat BNPB Nasional, Wartono mengatakan, kegiatan ini untuk mengedukasi ketanguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, karena wilayah pesisir pernah dilanda Tsunami, maka pihaknya mengadakan suatu sosialisasi ketanguhan masyarakat dalam menghadapi nencana Tsunami.
Kemudian, lanjut ia, dilakukan pula desa tanguh bencana yang menjadi penilaian. Ia pun akan memproses penilaian itu, dan akan langsung mengolah datanya sampai sejauh mana ketangguhan desa tersebut. “Sagara sabada rata, budaya tersebut digali di wilayah pesisir Cikalong dan Cipatujah,” pungkasnya. (anto)