TASIKMALAYA, (CAMEON) – Kebijakan pemerintah menghapuskan bea balik nama, tentu saja direspon positif oleh masyarakat, karena selama ini justru bea balik nama inilah yang kerap membuat berat masyarakat.
Tapi kegembiraan masyarakat sepertinya harus dibayar dengan lambatnya pelayanan petugas yang menangani khususnya di unit pengarsipan kendaraan.
Dari pantauan CAMEON di Samsat Kab Tasikmalaya Senin (24/10) sejumlah masyarakat yang akan mengubah nama kendaraan mereka harus rela bersabar. Bahkan, ada di antara mereka yang sudah menunggu hingga 3 jam lebih, namun berkas yang dia milik pun raib entah ke mana.
“Saya di sini sudah 2 jam lebih Pak, petugas berkasnya sendirian sementara yang mengajukan banyak sekali, eh udah gitu berkas saya dinyatakan hilang, kan aneh , dibandung cepat lo prosesnya, Pak. “Ujar Arifin Mudori warga Salopa Kab Tasikmalaya, yang akan mengalihkan identitas kendaraan roda dua miliknya.
Tak hanya Mudori, Arif warga Cikalong Kab Tasikmalaya, tak hanya lama menunggu arsip yang disiapkan oleh petugas, tapi sejumlah oknum petugas juga meminta uang untuk jasa gesek mesin.
“Sudah lama, eh tadi saya diminta petugas untuk biaya gesek, meskipun nadanya hanya bilang seikhlasnya tapi kan cukup membingungkan bagi saya, di kasih 2000 bisi leutik teuing di kasih 10.000 ya harus ada perdanya tentunya,” keluhnya.
Kanit Regident Polres Tasikmalaya Iptu Dini Kulsum mengakui jika banyaknya pemohon warga yang akan balik nama begitu banyak seiring dengan kebijakan bebas Bea BBN, sehingga berdampak pada kewalahannya petugas administrasi di unitnya.
“Ini karena adanya bebas bea balik nama ini jadi banyak pemohon,” singkat Dini.
Sejumlah warga nampak cukup kecewa, tak sedikit dari mereka yang harus bolak balik dari kantor Samsat di Sukaraja ke Satlantas di Mangunreja yang jaraknya lebih dari 30 km ini, karena berkas yang kurang.
“Euuuh puguh da bola ping pong kuring teh,” gerutu warga sambil menuntun anaknya pulang. cakrawalamedia.co.id (dzm)