BANDUNG BARAT (CM) – Lahan pertanian, khususnya di wilayah Bandung Barat adalah aset penting sebagai salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat. Karena tidak dapat dipungkiri jika sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) adalah basisnya wilayah pertanian.
Pembangunan hotel-hotel serta perumahan menjadi salah satu penyebab semakin berkurangnya lahan pertanian. Pembangunan berkaitan erat dengan lingkungan di sekitarnya. Manusia harus cermat dalam melakukan pembangunan agar lingkungan di sekitar tidak rusak atau pun mati. Sebab, lingkungan sangat berpengaruh secara langsung kepada manusia.
Seharusnya, pembangunan mampu membantu sektor pertanian, bukan malah mengurangi lahan pertanian. Jika lahan pertanian berkurang, maka ketersediaan pangan akan berkurang. Hal ini tentu akan merugikan masyarakat dan negara.
Hal ini juga disayangkan oleh Andi Supriadi selaku Kepala Seksi Jasa Penelitian dan Kerjasama BALITSA (Balai Penelitian Tanaman Sayuran). “Saya berharap untuk pertanian ke depannya ada terobosan pasar, adanya standar harga, penggunaan pestisida yang tidak melebihi batas, dan yang terpenting adalah penanganan alih fungsi lahan karena banyaknya lahan-lahan pertanian yang dijadikan tempat hunian seperti perumahan, juga bangunan-bangunan yang dijadikan hotel dan penginapan. Bahkan, warga asli Bandung Barat banyak yang pindah ke luar daerah, seperti ke Garut, Sukabumi, bahkan ke luar Pulau Jawa soalnya lahan milik warga asli sudah dijual ke pemilik lain,” tuturnya ketika ditemui di kantor Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Kamis (05/04/2018).
Menurutnya, swasembada pangan dapat berjalan dengan baik apabila permasalahan-permasalahan seperti alih fungsi lahan dapat diatasi. Maka swasembada pangan akan merata khususnya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan umumnya di seluruh wilayah Indonesia.
Andi Supriadi menambahkan, saat ini di tahun 2018 pihak Kementrian Pertanian sedang menyiapkan program target Upsus swasembada pangan berupa swasembada cabe, bawang merah, kentang, dan bawang putih. Kalau untuk sekarang, prosesnya sudah ke tahap pembenihan dan penyaluran benih ke petani.
Bawang putih dan kentang adalah sayuran yang ditargetkan menuju swasembada. Jika berkurangnya lahan untuk dua jenis sayuran prioritas ini maka tentu saja akan menghambat target swasembada pangan.
Kabupaten Bandung Barat (KBB) adalah sentra pertanian. Jenis-jenis sayuran di KBB sudah banyak yang diekspor ke luar negeri, seperti Timor Leste, Australia, bahkan Eropa. Namun karena banyaknya alih fungsi lahan, jenis sayuran daun saja yang menjadi primadona di kawasan KBB. Untuk jenis sayuran umbi-umbian seperti kentang dan bawang merah belum bisa menjadi produk unggul di Kabupaten Bandung Barat (KBB). (Ramadani Intan)