KOTA TASIKMALAYA, (CAMON) – Nada irama dari Wali Band dengan irama dangdut disambut meriah oleh ratusan guru yang hadir di Aula Hotel Mangkubumi Kota Tasikmalaya, akhir April kemarin. Mereka berjoged, menggerakan tangan dan kaki seirama dengan alunan musik.
Bukan joged sembarang joged ternyata. Alunan musik wali band melalui soundsystem yang
terhubung ke laptop itu mengajak para guru ini melakukan senam otak atau brain gym.
Mereka menggerakan tubuh bagian kiri dan kanan secara bersamaan dan seirama dengan
alunan nada.
Brain gym adalah salah satu materi penghibur dalam kegiatan pelatihan peningkatan
kapasitas dan kemampuan belajar mengajar dengan memaksimalkan kecerdasan otak kanan
dengan metode Bina Cerdas Indonesia (BCI) modul 1. di Aula Hotel Mangkubumi, 15 dan 16
April 2016, kemudian dilanjutkan tanggal 21-23 April 2016.
Kegiatan yang dihadiri oleh Walikota Tasikmalaya H Budi Budiman, Kepala Dinas
Pendidikan Kota Tasikmalaya Drs. H. Achdiat Siswandi , Ketua PGRI Kota Tasikmalaya
Bambang Permana, SPd,MPd, wakil ketua DPRD Kota Tasikmalata Jeni Jayusman dan
sejumlah anggota dewan lainnya ini memang menarik.
Sebanyak 500 orang tenaga pengajar dari berbagai tingkatan, mulai dari SD, SMP, SMA dan
SMK mengikuti pelatihan tersebut. Selain senam otak, peserta juga diajarkan olahraga otak.
Lalu, aplikasinya dalam pelajaran mereka.
Pantauan sepanjang kegiatan berlangsung, berbagai materi pelatihan terlihat asyik dan
menyenangkan. Para peserta tampak menikmati jalannya acara dari pagi hingga petang.
Bahkan, tak sedikit peserta meminta tambahan waktu agar materi yang disampaikan trainer
maksimal.
Salah seorang peserta, Sopi Sopiati, S.Pd dari SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya
menyampaikan tanggapan antuasis atas pelatihan ini. Menurut penilaiannya, kegiatan tersebut sangatlah menarik dan lain dari biasanya.
“Menarik dan dibutuhkan. Tetapi masih perlu tahapan kemodul selanjutnya. Karena materi
kemarin belum semaksimal yang diharapkan. Dimohon untuk ada ketahap selanjutnya,”
katanya.
Ketua panitia Fuad Hisyamudin menjelaskan, pelatihan ini dibagi dalam 5 sesi untuk 500
peserta dari berbagai tingkatan pendidikan. Pembagian sesi ini diharapkan, seluruh materi
yang disajikan bisa terserap sempurna oleh para peserta.
“Meskipun sebenarnya waktu yang diperlukan masih kurang. Tapi alhamdulillah, tidak
mengurangi target yang dicapai dalam pelatihan ini,” katanya, saat ditemui akhir pekan ini.
Dijelaskannya, pelatihan yang diarahkan untuk peningkatan kompetensi guru dalam
pembelajaran ini bermuatan kanan. Maksudnya, para peserta disuguhi acara yang lain dari
biasanya seperti seminar atau workshop.
“Di sini bukan ceramah. Peserta benar-benar dilibatkan dalam setiap materi. Tidak banyak
teori ya. Seperti belajar naik sepeda, ya para peserta langsung praktik. Insya Allah akan
langsung menginspirasi para peserta,” ujar direktur PT BCI ini.
Dalam pelatihan ini, kata dia, peserta dilatih tentang beberapa pokok dari materi-materi
Quantum Ijaminasi yang dimiliki oleh BCI. Pihaknya membantu para peserta untuk
menyinergikan otak kiri dan otak kanan, mengarahkan imajinasi agar terukur dan terencana,
membuka mental block hingga meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan.
“Melalui pelatihan kami, insya Allah para peserta akan memiliki teknik dahsyat untuk
melejitkan konsentrasi dan daya ingatnya melalui optimalisasi imajinasi. Peserta akan
konsentrasi, mudah ingat dan susah lupa menerima informasi, meningkatkan kecerdasan,
kreatif dan inovatif,” bebernya.
Memang tidak mungkin mewujudkan itu dalam waktu singkat. Setidaknya, melalui pelatihan
ini para guru mendapatkan inspirasi untuk selanjutnya bisa berkarya lebih baik dengan
meningkatkan kulitas pembelajaran sehari-hari.
Lebih jauh dikatakannya, pelatihan yang berdurasi setengah hari ini diharapkan bisa
mencapai minimal di area cognitive sehingga akan menimbulkan insight kepada individu
terhadap aspek-aspek apa saja yang akan dikembangkan.
Selain pengatahuan, peserta dibekali teknik-teknik untuk membuka minndset tentang
imajinasi, serta mampu untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Kemampuan ini
akan mudah diaplikasikan dan bisa langsung dibuktikan saat pelatihan berlangsung.
Para peserta akan mampu mengasah imajinasi, melakukan brain gym, memory sport, dan
akan menguasai beberapa teknik andalan BCI untuk mengingat berbagai informasi berupa
kata dan kalimat. Para peserta dilatih langsung bagaimana membuat folder kosong dalam
otak hingga terisi yang pada akhirnya akan diaplikasikan dalam pekerjaan maupun kehidupan
sehari-hari.
“Model pelatihan tidak mengandalkan ceramah, namun melibatkan para peserta. Peserta akan diajak untuk lebih mengenal kekuatan diri dan memahami apa saja aspek yang harus ia
perbaiki untuk menunjang tugasnya dalam pencapaian tujuan pembelajaran,” tandas pria
yang pernah mendapatkan penghargaan dari menteri agama dibidang pendidikan Islam ini. cakrawalamedia.co.id (IRMAN)