KOTA CIMAHI (CM) – Sejauh ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Cimahi melakukan upaya pencegahan Demam Berdarah Dangue (DBD). Langkah-langkah yang sudah dilakukan di antaranya:
(1) Penyampaian surat kewaspadaan dini peningkatan kasus DBD ke tiap kecamatan
(2) Himbauan Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN) ke sekolah-sekolah SD
(3) Monitoring PSN ke daerah kantung DBD (4x) di antaranya kelurahan Cimahi, Padasuka, Cibabat, Cipageran bersama kecamatan dan kelurahan pada bulan desember
(4) Penyebaran informasi DBD di Car Free Day
(5) Penanggulangan Fogging Fokus
(6) Permintaan data secara berkala ke RS di Kota Cimahi
(7) Gertak PSN di 15 kelurahan bersama Wali kota, wakil Wali kota, PJ sekda, dan binwil perangkat daerah
Kasie P2PM Dinkes Kota Cimahi, dr Romi Abdurakhman, mengatakan bahwa upaya tercepat saat ini adalah dilakukannya monitoring dengan cara turun langsung ke kelurahan-kelurahan di Cimahi serta melakukan PSN.
“Kami melakukan monitoring PSN langsung ke daerah yang rawan secara besar-besaran bersama wali kota pada tanggal 19 kemarin, yakni memeriksa sebanyak 2.298 rumah. Ternyata 463 di antaranya positif berjentik nyamuk. Jadi 20% dinyatakan positif,” paparnya, Selasa (22/01/2019).
Agar terlihat unik, katanya, pihaknya juga melakukan sosialisasi monitoring PSN di Car free Day.
“Kita sengaja pakai kostum tentara biar ‘eye catching’, kami sengaja melakukan penyuluhan cosplay di CFD biar masyarakat ngeuh,” tambahnya.
PSN dengan metode 3M plus dinilai efektif, yaitu dengan menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan menutup tempat penampungan air. Juga, menghindar dari gigitan nyamuk dengan cara tidur menggunakan kelambu dan memakai obat nyamuk.
Menurutnya, penyemprotan ke rumah-rumah dirasa kurang efektif, sampai saat ini sudah 9 titik yang dilakukan penyemprotan. Namun, apabila ingin lebih efektif dan efesien harus ditambah dengan PSN 3 M Plus yang rutin dilakukan satu minggu sekali.
“Itu murah tidak berbiaya, waktunya sebentar, dan mengeluarkan sedikit tenaga,” tandasnya. (Intan)
