Teknologi

Andai iPhone Dibuat di Amerika, Harga Bisa Tembus Rp 58 Juta!

247
×

Andai iPhone Dibuat di Amerika, Harga Bisa Tembus Rp 58 Juta!

Sebarkan artikel ini

(CM) – Setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menerapkan kebijakan tarif baru untuk barang-barang impor, muncul usulan agar produksi iPhone sepenuhnya dipindahkan ke dalam negeri.

Namun, gagasan ini justru menuai kekhawatiran, sebab jika iPhone benar-benar dibuat di Amerika, harganya diperkirakan jauh lebih tinggi dibanding produk yang selama ini diproduksi di China.

Selama ini, Apple sangat bergantung pada China untuk produksinya, dengan sekitar 80 persen produksinya berasal dari sana. Untuk iPhone sendiri, 85-90 persen proses perakitannya dilakukan di Negeri Tirai Bambu.

Apple menggandeng beberapa perusahaan manufaktur besar, mayoritas berbasis di Taiwan, seperti Foxconn, Pegatron, Wistron, dan Compal Electronics. Foxconn, misalnya, memiliki fasilitas perakitan di Zhengzhou dan Shenzen — yang dijuluki “Kota iPhone” — dan mempekerjakan ratusan ribu pekerja untuk memproduksi jutaan unit dengan cepat dan berkualitas.

Salah satu alasan utama Apple memilih China adalah karena biaya tenaga kerja yang jauh lebih rendah dibandingkan di AS. Saat produksi iPhone 16, pekerja di Foxconn menerima upah sekitar 3,63 dollar AS per jam (sekitar Rp 61.134), jauh di bawah upah minimum di California yang mencapai 16,50 dollar AS per jam (sekitar Rp 277.884).

Perbedaan inilah yang menjadi faktor utama biaya produksi di AS bisa melonjak drastis. Menurut laporan Gizchina, biaya tambahan tersebut dapat berdampak signifikan terhadap harga jual iPhone.

Harga iPhone Bisa Melejit Hingga Rp 58 Juta

Analis Bank of America Securities, Wamsi Mohan, memprediksi bahwa hanya dengan memindahkan proses perakitan akhir ke Amerika, harga iPhone 16 Pro bisa naik sekitar 25 persen. Saat ini, iPhone 16 Pro dibanderol sekitar 1.199 dollar AS (sekitar Rp 20 juta), dan bisa meningkat menjadi 1.500 dollar AS (sekitar Rp 25 juta).

Itu baru dari biaya perakitan saja. Jika seluruh proses produksi iPhone, mulai dari pembuatan chip hingga pengemasan, dilakukan di AS, harganya bisa lebih mahal lagi. Mohan menyebut, memindahkan seluruh rantai pasokan adalah tugas besar yang akan memakan waktu bertahun-tahun, bahkan jika memungkinkan.

Analis Wedbush Securities, Dan Ives, memperkirakan harga iPhone bisa mencapai 3.500 dollar AS (sekitar Rp 58 juta) jika seluruh produksinya dilakukan di AS. Ia juga mencatat, untuk memindahkan 10 persen rantai pasokan saja, Apple perlu mengucurkan dana sekitar 30 miliar dollar AS selama tiga tahun.

Itu pun belum termasuk biaya impor komponen utama seperti layar dari Korea Selatan dan prosesor dari Taiwan. Tanpa keringanan tarif, harga produk dipastikan makin melonjak akibat pajak impor.

Wamsi Mohan bahkan memperkirakan, jika tarif maksimal diterapkan, harga iPhone 16 Pro Max bisa naik hingga 91 persen dibandingkan harga saat ini.

Bukan Isu Baru

Gagasan produksi iPhone di AS sebenarnya bukan hal baru. Pada 2017, Foxconn sempat mengumumkan rencana pembangunan pabrik senilai 10 miliar dollar AS di Wisconsin, yang digadang-gadang menciptakan 13.000 lapangan kerja. Sayangnya, proyek tersebut gagal memproduksi perangkat Apple dan malah beralih ke produksi masker medis saat pandemi. Saat ini, pabrik itu hanya mempekerjakan sekitar 1.400 orang, dan fasilitasnya pun belum beroperasi sepenuhnya.

Apple juga pernah mencoba peruntungan di Brasil, namun tetap harus mengimpor sebagian besar komponen dari Asia. Hasilnya, pada 2015, harga iPhone buatan Brasil hampir dua kali lipat lebih mahal dibanding versi yang diproduksi di China.

Keterbatasan SDM di AS

Kendala lain yang dihadapi Apple adalah keterbatasan tenaga kerja manufaktur di AS, khususnya dalam bidang teknisi perkakas (tooling engineer). Sejak 2017, CEO Apple, Tim Cook, telah mengungkapkan bahwa AS kekurangan tenaga kerja di sektor ini.

Cook menyebutkan bahwa di China, jumlah tooling engineer sangat banyak hingga bisa memenuhi beberapa lapangan sepak bola. Sebaliknya, di AS jumlahnya sangat terbatas, dan keterampilan khusus ini sangat dibutuhkan dalam proses produksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *