TASIKMALAYA (CM) – Tingginya jumlah kematian di Kabupaten Tasikmalaya menjadi perhatian serius bagi instansi terkait, yakni Dinas Kesehatan. Berbagai upaya telah dilakukan, baik berupa sosialisasi maupun pelatihan persalinan aman.
Kasi. Kesehatan Keluarga dan Gizi Bidang Kesmas, dr. Hj. Ratih Tejdasukmana mengatakan, pihaknya terus berupaya menurunkan angka kematian ibu, termasuk Audit Maternal Perinatal (AMP) sebagai upaya pembelajaran agar kematian ibu dan kematian bayi tidak terulang dengan penyebab yang sama.
“Di tahun 2018, tercatat 28 kematian, dan tahun ini menurun jadi 20 kematian,” terangnya, Kamis (31/10/2019). Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan mengadakan kegiatan AMP yang merupakan suatu kegiatan untuk menulusuri kembali penyebab kematian ibu dan bayi serta memperbaiki pelayanan guna mencegah kematian di masa mendatang.
Sementara itu, Staf Pengelola Kesehatan Ibu dan Anak, Nining Ratningsih, menerangkan bahwa kegiatan audit melibatkan para dokter spesialis, dokter puskesmas, dokter kandungan, dokter anak, dan organisasi profesi yakni PPNI dan IBI
“Hal itu karena perlu adanya kerjasama, koordinasi antara pihak pemerintah dan masyarakat agar kematian maternal perinatal bisa terhindar, sehingga ibu hamil dan anak benar-benar diketahui keluarga. Hal-hal tentang persalinan baik itu saat hamil dan melahirkan juga nifas agar bisa menghindari hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (anto)
Discussion about this post