KOTA TASIKMALAYA (CM) – Alfamart Trijaya Tbk (SAT) adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia termasuk di Kabupaten Tasikmalaya. Pada umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang kebutuhan hidup lainnya. Lebih dari 200 produk makanan dan barang kebutuhan hidup lainnya tersedia dengan harga bersaing, memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.
Kini hadir ditengah kehidupan masyarakat mengajak kaum ibu-ibu dalam tata cara pengelolaan sampah rumah tangga dan edukasi penggunaan kantong pelastik bekas yang selama ini menjadi permasalahan di tengah kehidupan masyarakat umum.
Corporate Communication General Manager SAT Ivan Hermawan, mengatakan, kegiatan edukasi merupakan bagian dari program Alfamart di bidang pemberdayaan masyarakat lingkungan hidup. Kegiatan ini merupakan bagian bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di bidang lingkungan hidup.
“Alfamart Clean and Green. Kami banyak menyelenggarakan kegiatan edukasi pemilahan sampah rumah tangga dan penggunaan kantong plastik,” papar Ivan di Gedung Olahraga Desa Mekarwangi Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (27/09/2018).
Menurutnya, kegiatan edukasi bertujuan agar masyarakat akrab dengan pola pemilihan sampah dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. “Selain pemilihan sampah para peserta juga diberikan tas belanja berbahan non-plastik yang dapat digunakan belanja berulang kali. Pemberian tas belanja ini menjadi salah satu upaya kami untuk mengajak masyarakat agar mengurangi penggunaan kantong plastik,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasik, Bambang Alamsyah mengapersiasi kegiatan edukasi yang dilakukan. Menurutnya tidak banyak pihak swasta yang terlibat langsung dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, khususnya pemilihan sampah. Padahal saat ini Kab.Tasik juga menghadapi masalah terkait sampah.
“Sampah merupakan masalah bersama. keterbatasan personil,sarana prasarana, serta anggaran menjadi hambatan pemerintah dalam memberikan pelayanan pengelolaan sampah di Kab.Tasik, oleh karena itu keterlibatan pihak swasta merupakan langkah yang baik untuk menangani permasalahan sampah ini” ujar Bambang.
Kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini gambaran umum kondisi eksisting sanitasi di Indonesia, masih terdapat 60 juta penduduk tanpa akses.
“Sedangkan produksi sampah per hari sebanyak 175 ribu ton. Untuk penanganan sampah saat ini masih berbasis pada TPA. Lebih dari 90/% Kabupaten/Kota masih menerapkan metode open dumping. Sebanyak 58,85/% rumah tangga yang memiliki akses ke saluran drainase,” paparnya
Para ibu yang hadir hari ini merupakan ujung tombak dalam permasalahan sampah. Mari bersama-sama mengatasi dengan memulai merubah perilaku membuang sampah sembarangan menjadi pemilahan sampah rumah tangga.
Dikatakan Ketua Komunitas penggiat lingkungan hidup Ecovillage, Karom, ya, dengan kehadirannya perusahaan ritel Alfamart Trijaya (TBK) ke tengah kehidupan masyarakat dalam memberikan pembinaan dan pemahaman kepada para ibu rumah tangga, tentu sangat membantu masyarakat dalam penanganan persampahan rumah tangga.
“Apalagi permasalah sampah di Tasikmalaya merupakan peringkat ke 2 terburuk secara Nasional. Tentu untuk mengatasinya diperlukan keterlibatan semua pihak dalam hal ini termasuk ibu rumah tangga dan seluruh kalangan masyarakat luas,”
Hadir dalam kegiatan teraebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab.Tasik Bambang Alamsyah dan Corporate Communication General Manager SAT Ivan Hermawan serta menghadirkan Karom dari komunitas penggiat lingkungan hidup Ecovillage sebagai narasumber dan seluruh tamu undangan terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. (Edi Mulyana)