JAKARTA, (CAMEON) – Aktivis Islam liberal meramaikan tanda pagar (tagar) #IndonesiaTanpaRizieq di jejaring sosial Twitter, Senin (16/1/2017). Tagar itu masuk ke jajaran topik terpopuler.
“Sepertinya Indonesia akan selalu damai, Islam akan tercitra dgn baik bila #IndonesiaTanpaRizieq,” tulis @GunRomli di akun Twitternya. Ia adalah Mohamad Guntur Romli, aktivis JIL, yang juga pendukung fanatik calon gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama.
Cuitan itu dibalas Muhammad Najah. “Dan akan lebih damai jika kemunafikan anda dan orang2 sejenis anda punah di negeri ini, Insya Allah!” tandasnya.
Tagar itu dimunculkan terkait unjuk rasa ke Mabes Polri untuk menuntut pencopotan Kapolda Jawa Barat Anton Charliyan dan penangkapan pimpinan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Aksi itu digelar hari ini.
Menanggapi tuntutan itu, Mohamad Guntur Romli menulis cuitan, “Tuntutan FPI agar Kapolda Jabar dicopot adalah reaksi krn Kapolda Jabar memproses hukum Rizieq terkait penghinaan.”
Padahal, seperti yang diberitakan sebelumnya, Habib Rizieq memberikan ultimatum 2×24 jam kepada polisi, mulai Minggu, 15 Januari 2017, hingga Senin, 16 Januari 2017, pukul 24.00, untuk menangkap pimpinan GMBI dan semua yang menyerang aktivis Islam saat di Mapolda Jawa Barat, Kamis (12/1) kemarin. Kapolda Jabar disebut-sebut ada di balik aksi anarkis GMBI tersebut.
“Kalau tidak ditahan dan ditangkap, saya ajak umat Islam Jawa Barat di manapun berada kita akan perang terbuka melawan GMBI. Siap ganyang preman? Siap hantam yang menyerang ulama,” ajak Habib Rizieq dalam ceramahnya, belum lama ini. (pey)