News

Akibat Pecah Ban, Mobil Minibus Terguling di Pangandaran

187
×

Akibat Pecah Ban, Mobil Minibus Terguling di Pangandaran

Sebarkan artikel ini
Akibat Pecah Ban, Mobil Minibus Terguling di Pangandaran

PANGANDARAN (CAMEON) – Sebuah mobil minibus jenis Isuzu Panther bernopol E 1886 C asal Kuningan dengan tujuan berwisata ke pantai Pangandaran, terguling di Jalan Raya Pangandaran, tepatnya di depan Liposos Desa Ciganjeung, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Sabtu malam (6/5/2017), sekitar jam 20.00 WIB.

Menurut saksi mata, Asep Rahmat warga setempat menjelaskan bahwa mobil melaju kencang dari arah Banjar menuju Pangandaran, “Saat tiba dilokasi kejadian terdengar suara letusan kencang dan mobil pun langsung oleng hingga terguling dan juga menghantam pohon,” ujarnya kepada CAMEON dilokasi kejadian. Sabtu (6/5/2017) malam.

“Beruntung dalam kecelakaan lalu lintas tunggal tidak sampai menelan korban jiwa, Alhamdulilah kelima penumpang berikut sopir selamat hanya mengalami luka lecet saja,” tambahnya.

Asep mengatakan, warga yang mengetahui adanya korban kecelakaan langsung membawa korban ke Puskesmas terdekat, “Setelah menjalani pemeriksaan dipuskesmas para korban kecelakaan langsung pulang ke Kuningan dan membatalkan niatnya berlibur kepantai Pangandaran,” ungkap Asep.

Kecelakaan lalu lintas tunggal tersebut ditangani oleh Polsek Padaherang. Sementara mobil yang kondisi ringsek langsung di evakuasi dengan menggunakan satu unit kendaraan derek. Bahkan mobil tersebut langsung di bawa oleh pihak korban ke Kuningan.

INILAH DATA SOPIR DAN PENUMPANG Minibus Izusu Panther yang terguling.

  1. Sopir bernama Maman Supriatna (49) PNS Guru warga Dusun/Desa Cikandang Rt 02/01 Kecamatan Hantar. Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
  2. Penumpang Devit (26) Ibu rumah tangga.
  3. Penumpang Kusnadi (48) Guru
  4. Penumpang Keno (70) pensiunan PNS
  5. Penumpang Findi (28) guru
  6. Penumpang Rustini (35) Ibu rumah tangga

Keenam korban sempat menjalani pengobatan di Puskesmas terdekat. Karena luka lecet saja dan akhirnya para korban memilih pulang ke Kuningan dengan menggunakan kendaraan rental. (Andriansyah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *