BANDUNG BARAT (CM) – Sebanyak 1.500 ibu- ibu berkumpul di halaman Kantor Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (16/1/2018).
Mereka yang berasal dari Kecamatan Ngamprah dan Saguling tersebut mengikuti senam Three Ends yang diadakan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Kegiatan itu merupakan media kampanye untuk menstop kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Ketua P2TP2A KBB, Yuyun Yunengsih Umbara mengatakan, hingga kini tindakan KDRT di KBB masih cukup tinggi. Sebagai organisasi yang berperan melakukan pendampingan terhadap korban KDRT, P2TP2A KBB berupaya keras agar hal itu tidak lagi menimpa masyarakat KBB.
“Masih ada beberapa kasus yang terjadi di kita (KBB). Nah, kita coba menghimbau agar tidak terjadi lagi kasus yang sama, melalui acara seperti ini,” ucap Yuyun, disela-sela kegiatan Senam Three Ends.
Lebih lanjut Yuyun menjelaskan, program “Three Ends” juga bertujuan untuk mengkampanyekan akhiri kekerasan terhadap anak dan perempuan, akhiri perdagangan manusia serta akhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan. Program tersebut secara garis besar untuk melindungi dan memenuhi hak perempuan dan anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) KBB, Asep Wahyu mengatakan, sepanjang tahun 2018 P2TP2A KBB telah menangani 14 kasus KDRT. Menurutnya angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni tahun 2017 sebanyak 25 kasus. “Pada penghujung tahun 2018, ada dua kasus yang sedang ditangani oleh P2TP2A saat ini,” imbuhnya.
Selain menangani kasus yang terjadi, Pemkab Bandung Barat bekerjasama dengan P2TP2A memprogramkan upaya-upaya pencegahan tindakan KDRT, terutama yang bisa menimpa ibu dan anak. Salah satunya dengan membentuk wadah Perlindungan Anak Terpadu Bersatu Masyarakat (PATBM) di 40 desa dan membentuk gugus depan di seluruh kecamatan.
“Melalui keterpaduan ini, kalau ada tindakan KDRT di masyarakat bisa cepat terdeteksi. Kelak, secara bertahap kita bentuk di seluruh desa se-KBB,” tandasnya. (Agus)