KOTA BANDUNG (CM) – Melalui mainan, anak-anak ini akan belajar berempati dengan sesama temannya yang kurang mampu.
Kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas muda mudi berbagi ini, rupanya patut diacungi jempol. Betapa tidak, mereka akan menyebarkan virus kebaikan dan mengajak anak-anak seusia SD agar memiliki rasa empati kepada teman-teman lainnya yang kurang mampu.
Sesuai dengan namanya, komunitas yang dihuni oleh sejumlah anak muda ini, kerap mendatangi beberapa sekolah setingkat SD yang ada di Kota Bandung. Tujuannya, mereka akan menggalang sejumlah mainan yang dimiliki oleh anak-anak tersebut.
Beberapa mainan yang mereka kumpulkan pun cukup beragam, mulai dari boneka, robot-robotan, mobil-mobilan, alat-alat masak dan semua jenis mainan anak-anak lainnya.
Sebelum mendatangi sekolah yang dituju, tentu saja komunitas yang di dominasi oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung ini, akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak sekolah untuk melakukan kerja sama dalam salah satu kegiatan yang mereka miliki.
Setelah mainan itu terkumpul, sejumlah mainan ini nantinya akan mereka salurkan kepada anak-anak yang membutuhkannya. Sasaran yang mereka tuju ialah, Panti Asuhan, Komunitas, dan Desa-desa yang membutuhkan mainan anak-anak.
Director Komunitas Muda Mudi Berbagi, Bagus Suryo Nuswantoro menjelaskan, Toys For Kids adalah salah satu kegiatan yang dimiliki oleh Komunitas Muda Mudi Berbagi. Dalam kegiatan ini, pihaknya ingin mengajak anak-anak SD dan warga Kota Bandung khususnya agar bisa berempati dengan teman-teman lainnya yang kurang mampu.
Bukan tanpa alasan mereka memilih mainan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak tersebut. Kata dia, selain untuk berbagi kebahagiaan, kegiatan ini bisa menjadi media alternatif agar anak-anak mau berempati dan rela memberikan mainan kesayangan mereka kepada yang membutuhkannya.
“Karena biar bagaimanapun, mainan itu sudah punya keterikatan sendiri dengan si anak tersebut. Kalau mereka rela membagikan mainan itu kepada anak yang lebih membutuhkan, di situlah ada pembelajaran bagi anak-anak untuk berkorban, gimana sih, rasanya untuk berempati,” papar Bagus.
Dikatakan Bagus, kewajiban seorang anak tidak melulu dengan belajar, mereka juga memiliki hak untuk bermain. Hanya saja persoalannya, masih banyak anak-anak yang tidak memiliki mainan yang mereka inginkan.
Permasalahannya cukup beragam, ada yang tidak memiliki orang tua, ataupun memang tidak mampu untuk membelinya.
“Makanya kita coba membantu mereka dengan cara seperti ini, ternyata respons dari anak-anak ini sangat baik sekali dan tak ternilai lah,” kata dia.
Penggalangan mainan ini tidak hanya menyasar kepada anak-anak SD saja, namun komunitas yang dibentuk pada 2013 ini juga menyasar kepada masyarakat umum. Setiap akhir pekan biasanya mereka akan menggalang permainan di Car Free Day (CFD) Dago.
“Kita juga suka memberikan informasi di media sosial, misal di Instagram @mudamudiberbagi atau Twitter @mudamudiberbagi,” ucapnya.
Dia berharap, komunitas muda mudi berbagi ke depannya bisa menjadi media pembelajaran bagi anak-anak agar mereka bisa berempati terhadap sesama teman-temannya.
“Saat mereka bekerja dan memiliki jabatan, diharapkan mereka tidak lagi berfikir tentang materi semata, namun mereka pun bisa berpikir tentang orang-orang disekelilingnya yang membutuhkan pertolongan,” pungkasnya. (kky)