News

Lestarikan Alat Musik Tradisional Angklung Melalui Ekskul

553
×

Lestarikan Alat Musik Tradisional Angklung Melalui Ekskul

Sebarkan artikel ini
Lestarikan Alat Musik Tradisional Angklung Melalui Ekskul

Keberadaan alat musik tradisional angklung khususnya di Jawa Barat, seperti menjadi magnet tersendiri bagi seluruh masyarakatnya. Bukan hanya orangtua, tak sedikit juga angklung kerap kali dimainkan oleh sejumlah anak muda.

Bahkan hampir di setiap sekolah, alat musik angklung ini menjadi salah satu pengenalan budaya melalui organisasi resmi yang bernama ekstra kurikuler (ekskul).

SMP Negeri 44 Bandung, sekolah yang berpusat di jalan Cimanuk 1, Kota Bandung ini, memiliki salah satu ekskul seni Angklung. Di tempat ini, siswa bisa belajar banyak segala sesuatu yang berhubungan dengan alat musik yang sudah melegenda ini. Mulai dari teknik dasar cara memainkannya, hingga tampil di hadapan publik.

“Jadi ekskul angklung ini untuk menampung bakat anak, khususnya di kesenian angklung.
Melalui angklung ini, diharapkan anak bisa berprestasi, karena sekarang juga angklung sudah menjadi icon dunia,” kata Koordinator Orangtua Ekskul Angklung SMPN 44 Bandung,
Sudirman Laweh (51).

Dia menuturkan, ekskul yang dibentuk pada 2005 ini, memiliki kegiatan rutin yang sudah tentu bisa diikuti oleh seluruh anggotanya. Dalam satu pekan, mereka akan berlatih angklung selama dua kali pertemuan. Tempat yang mereka pilih pun berada di ruang lingkup sekolahnya.

“Latihannya Selasa dan Sabtu. Belajar angklung juga harus sesuai dengan dinamika, banyaklah yang diajarkan. Sekarang anggota ekskul ini kurang lebih ada 127 siswa,” ucapnya.

Keberadaan ekskul angklung di sekolahnya ini, jelas bukan hanya sekadar ekskul biasa yang hanya mewadahi siswanya untuk bermain angklung saja, tapi juga pihak sekolah bahkan orangtua siswa ingin melestarikan atau memelihara salah satu alat musik tradisional yang berasal dari tanah Pasundan ini.

“Kita ingin budaya Sunda ini dilestarikan oleh anak-anak muda. Jangan sampai orang luar negeri jago memainkannya, sementara kita tidak. Kami ingin memupuk cinta budaya terhadap angklung. Selain itu juga banyak siswa yang mendapatkan jalur prestasi melalui ekskul angklung ini. Ekskul angklung di sini memang sudah diakui,” paparnya.

Dikatakan dia, ekskul Angklung SMPN 44 Bandung dinilai sangat aktif. Ini terlihat dari banyaknya mereka tampil di dalam maupun luar sekolah. Beberapa tempat yang pernah mereka sambangi yakni, pembukaan masjid di salah satu mall di Kota Bandung, station televisi Bandung maupun Jakarta dan di beberapa kampus perguruan tinggi.

“Kalau acara di sekolah biasanya acara menyambut tamu, acara pensi, perpisahan dan lainnya,” ujarnya.

Ada satu hal yang cukup menarik di dalam ekskul yang sudah terbentuk lebih dari 10 tahun ini. Kepengurusan ekskul angklung ini, melibatkan pihak orangtua siswa di dalamnya. Sehingga, peran orangtua di ekskul ini dinilai sangat besar, bahkan para orangtua ini kerap kali memotivasi seluruh anggotanya untuk terus berprestasi.

“Meskipun ini ada di ruang lingkup sekolah, tapi perang orangtua di ekskul ini sangat tinggi. Kami selalu membantu misal ada tampil, dari tata riasnya, koordinasi, pakaian dan lainnya. Jadi menurut saya ini sangat bagus,” ucapnya.

Dia berharap, keberadaan ekskul Angklung di SMPN 44 Bandung bisa menjadi wadah yang tepat bagi peserta didiknya, dan juga bisa membanggakan orangtua, sekolah bahkan diri sendiri. Selain itu juga diharapkan, ada pihak sponsor yang mensupport kegiatan ekskul angklung di sekolahnya ini. Pasalnya, Angklung SMPN 44 Bandung dinilai sangat bagus.

“Harapan untuk siswa tetap berprestasi, anak-anak juga bisa memiliki karakter, karena dari seni mereka bisa berpikir positif,” tambahnya. (Kya).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *