CIMAHI, (CAMEON) – Pembangunan kontstruksi Pasar Tradisional Cimindi, jalan Maharmartanegara, Cimahi dipastikan berdampak terhadap para pedagang di pasar tersebut. Dipastikan, sekitar 40 pedagang tidak akan bisa berjualan di tempat biasanya selama pembangunan konstruksi tersebut.
Untuk itu, para pedagang meminta kepada pihak Pemkot Cimahi dan pengembang agar disediakan tempat relokasi sementara serta diberi jaminan kompensasi selama mereka tidak berjualan.
Pernyataan di atas mencuat saat sosialisasi pembangunan pasar yang digelar oleh Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi. Sosialisasi tersebut digelar di Pasar Cimindi pada Senin (31/10/2016) dengan dihadiri para pedagang, konsultan dan PT Langit Jingga Idea selaku kontraktor pelaksana.
“Dari kami, pihak pedagang meminta kompensasi yang diberikan kepada kami. Pelaksanaan pembangunan mesti ada yang diuntungkan dan dirugikan. Nah, kami dari pedagang ini bagaimana solusinya? Soalnya, belum lama ini para pedagang baru mengalami kebakaran, kemudian sekarang mau dibongkar lagi kiosnya,” tutur Tito Tosan Batoro (55), salah seorang pedagang.
Pada prinsipnya, kata Tito, para pedagang senang dan mendukung program pemerintah untuk merenovasi pasar. Namun, para pedagang tetap mempertanyakan nasib mereka. Pasalnya, proses pembangunan pasar yang menelan anggaran Rp 2,6 miliar tersebut akan dilaksanakan selama dua bulan kedepan.
Berdasarkan pantauan saat sosialisasi, para pedagang memang akan difasilitasi tempat pengganti sementara untuk berjualan. Namun, menurut Tito, relokasi tidak akan jauh dari sekitaran tempat parkir.
“Kebijakan dari Diskopindagtan ada yang direlokasi atau diatur jam dagangnya. Direlokasi paling ke tempat parkir,” katanya.
Menurut keterangan, para pedagang tidak akan mendapatkan dana kompensasi apapun, “Untuk kompensasi masih belum ada. Padahal, kios kami akan terganggu dengan pembangunan. Kalau pembangunan sudah selesai, kerugian kios kami yang dibobol bagaimana?” Kata Tito.
Sementara itu, Kepala Dinas Diskopindagtan Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama mengatakan, renovasi pembangunan Pasar Cimindi memerlukan kerjasama antara pemerintah, kontraktor dan pedagang.
Para pedagang, kata Adet, terpaksa akan terganggu dengan pembangunan tersebut. Ia berharap pembangunan berjalan lancar sesuai rencana.
“Bukan berarti kami memaksakan para pedagang, tidak. Memang waktunya saja yang mepet pada akhir tahun,” kata Adet.
Dibeberkan Adet, pembangunan konstruksi sarana perekonomian Pasar Cimindi menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 2,5 miliar, ditambah anggaran APBD Kota Cimahi sekitar Rp 38 juta.
Tahun depan, pembangunan akan dilanjutkan dengan anggaran sekitar Rp 4 miliar sehingga daya tampung pedagang bisa bertambah dan kondisi Pasar Cimindi bisa lebih refresentatif.
“(Dana Rp 4 miliar) itu untuk semuanya, untuk membereskan kolom, los, termasuk koneksi antara pasar Cimindi yang lama dengan yang baru. Itu keinginan dari semua pihak, dari Pemkot maupun pedagang,” pungkas Adet. (Rizki)