News

Anak Belajar di Ruang Perpus, Keluhan Kepsek Tak di Gubris Dinas Pendidikan

184
×

Anak Belajar di Ruang Perpus, Keluhan Kepsek Tak di Gubris Dinas Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Sejumlah murid kelas dua di SDN Cikadongdong Kab Tasikmalaya terpaksa harus belajar di perpustakaan karena minimnya ruangan kelas.

TASIKMALAYA ( CAMEON ) – Sejumlah murid kelas 2 di SDN Cikadongdong Kab Tasikmalaya ini, sudah setahun lebih terpaksa harus mengikuti pelajaran tiap harinya di sebuah ruangan perpustakaan.

Sempit dan berdesakan ya itulah yang harus mereka terima, sesekali anak anak ini harus berbagi dengan anak lain yang akan mengambil buku diperpsutakaan, tentu saja ini mengangu konsentrasi belajar mereka.

Keputusan sang Kepala Sekolah untuk mengelar KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar ) di perpustakaan ini, tentu bukan tidak beralasan.

Minimnya lokal bangunan yang ada, hanya bisa menampung murid dengan jumlah lima kelas saja, untuk itu terpaksa pihaknya harus mengeser siswa kelas dua belajar di ruang perpustakaan.

Kepada cameon  Selasa ( 25/10 ) Eti Kurniasih sang kepala sekolah mengatakan, dirinya terpaksa mengambil keputusan ini guna menyelamatkan proses belajar siswa.

“ Kami kasihan lihat anak anak harus belajar di tempat seperti ini,sempit,pengap,dan gelap,  tapi harus bagaimana lagi , yang jelas mereka harus tetap belajar “ ujarnya.

Pihak sekolah berkali kali mengajukan permohonan penambahan ruangan kelas ke Dinas Pendidikan, namun tentu sudah bisa ditebak jawabanya kalau tidak esok lusa atau surat permohonan akan dipertimbangkan.

“ Wah sudah bosan sayamah pak, kalau di hitung mungkin sudah  lebih dari 5 kali mengajukan tapi sampai saat ini tak pernah ada jawaban “ keluh Eti.

Meski demikian dalam satu tahun terakhir ini ,  Eti dan guru yang lain sempat merasa gembira saat sekolahnya dikunjungi oleh Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, dan langsung memeriksa ruangan sekolah mereka.

Bupati menjanjikan akan segera membangun sejumlah ruangan kelas untuk kelancaran proses KBM di sekolah ini.

Rupanya janji tingalah janji, meski sudah didatangi sejumlah petugas yang melakukan pengukuran, namun mereka berdalih bahwa lahan di lokasi sekolah yang memilki siswa sebanyak 112 orang ini, tidak maksimal untuk dibangun penambahan ruang kelas.

“ Ya saya fikir dengan datangnya pak Bupati bisa terealisasi eeh malah ngga juga tuh “ pungkas Eti.

Eti dan sejumlah guru di sekolah ini hanya bisa berharap, pemerintah kab Tasikmalaya bisa segera membangun ruang kelas baru, mengingat animo masyarakat  saat penerimaan siswa baru tiap tahunnya cukup besar, dan jika ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin orang tua siswa akan memasukan anak anak mereka ke sekolah lain. Cakrawalamedia.co.id ( dzm )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *