News

Asyiknya Belajar dan Bermain di Ruang Mimpi

216
×

Asyiknya Belajar dan Bermain di Ruang Mimpi

Sebarkan artikel ini
Asyiknya Belajar dan Bermain di Ruang Mimpi

BANDUNG, (CAMEON) – RUANG Mimpi memberikan wadah bagi anak-anak untuk mau belajar,  bermain, sharinf dengan cara yang menyenangkan dengan rekan-rekan sebayanya.

Bermanfaat bagi orang sekeliling. Itulah yang dilakukan oleh sejumlah anak muda Kampung Kertasari, RT 02, RW 07 Kelurahan Karang Pamulang, Kecamatan Mandalajati, Pasir Impun Barat, Kota Bandung.

Tengok saja, belum lama ini pada 2015 lalu pemuda di wilayah Pasir Impun Barat, Kota Bandung dengan sengaja membentuk sebuah komunitas yang bernama Ruang Mimpi. Komunitas yang usianya masih baru ini fokus di bidang pendidikan, atau bisa disebut sebagai rumah belajar alternatif bagi anak-anak di seputaran wilayah tersebut.

Keberadaan Ruang Mimpi, seolah menjadi magnet tersendri bagi anak-anak yang ingin menghabiskan waktunya dengan berbagai macam aktivitas hal yang positif. Di tempat yang ukurannya tidak terlalu luas ini, mereka banyak bersosialisasi dengan rekan-rekan sebayanya itu.

Usai melaksanakan tugas utamanya yakni sekolah, setiap harinya anak-anak setingkat SD dan SMP di wilayah tersebut kerap kali mengunjungi komunitas Ruang Mimpi. Di tempat itu mereka melakukan berbagai macam aktivitas, mulai dari membaca buku yang telah di sediakan, mengerjakan pekerjaan rumah (PR) sekolah, sharing mata pelajaran yang tidak mereka pahami dan lainnya.

Melihat kondisi seperti ini, jelas merupakan langkah yang sangat positif apa yang dilakukan oleh para pemuda di wilayah tersebut. Anak-anak bisa bermain sambil belajar sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

“Komunitas Ruang Mimpi ini awalnya perpustakaan di daerah Pasir Impun. Makin kesini ternyata makin banyak yang berkunjung. Sayang kan kalau si anak cuma membaca aja, kita coba-coba bikin kelas bahasa Inggris, ternyata anak-anak tertarik.  Sekarang berpindah menjadi rumah belajar alternatif,” papar Pendiri  Komunitas Ruang Mimpi, Yustiana Akbar (26).

Untuk metode pembelajarannya sendiri dikatakan Akbar, Ruang Mimpi tidak menggunakan metode pembelajaran yang sudah ada, atau metode pembelajaran umum. Artinya di sini mereka menyerahkan semuanya kepada anak-anak, sesuai dengan yang mereka butuhkan namun tetap terarah.

Sebagai contoh dia menyebutkan, anak-anak yang datang ke Ruang Mimpi biasanya mereka mengerjakan PR sekolah, sharing mata pelajaran dengan rekan-rekannya, membaca buku dan hal-hal positif lainnya. Dengan cara seperti ini kata dia, diharapkan anak-anak merasa nyaman dan tanpa ada unsur keterpaksaan saat mengikuti kegiatan di Ruang Mimpi.

“Gimana caranya anak mau belajar tapi menyenangkan, tidak merasa di paksa, mereka dengan sukarela mau datang. Yang paling banyak di pertanyakan sama anak biasanya pelajaran matematika dan bahasa Inggris.

Tidak hanya itu, dia menambahkan, Ruang Mimpi juga berusaha untuk menggali potensi masing-masing setiap anak. Misalnya saja, dalam bidang kesenian, olahraga dan lainnya. Sehingga bakat dan minat anak-anak ini bisa tersalurkan dengan baik bersama rekan-rekannya.

“Kita juga ada belajar sepakbola, perkusi, teater. Tujuannya ya lebih mengarahkan anak ke hal-hal yang lebih positif,” ujarnya.

Menurut Akbar, seluruh kegiatan yang dilakukannya ini tidak hanya di respon baik oleh anak-anak saja, warga sekitar dan para orangtua anak juga mendukung kegiatan yang dinilai sangat positif ini. Bahkan beberapa dari orangtua anak banyak yang merasa senang dan meminta tolong untuk mengajarkan anak-anaknya ini. “Respon dari orangtuanya baik. Mereka mendukung kok,” ucapnya.

Menurut data yang tercatat, saat ini Ruang Mimpi memiliki 104 anak yang berasal dari wilayah Pasir Impun Barat, namun dari jumlah tersebut yang aktif sekitar 30 orang lebih. Saat ini Ruang Mimpi mengontrak di salah satu tempat yang ada di daerahnya. Pihaknya tidak memungut biaya sepeserpun dari anak-anak tersebut, alias gratis.

“Kalau support buku dari teman-teman komunitas dan perorangan. Total buku ada 300. Ada Komik, buku anak-anak, buku-buku pelajaran dan lainnya,” imbuhnya.

Dia berharap, keberadaan Ruang Mimpi ini tentu saja bisa menjadi altenatif baru bagi anak-anak yang mau belajar secara bersama-sama. Tidak hanya itu, ke depannya Ruang Mimpi juga bisa bertahan lebih lama lagi sehingga diharapkan bisa mencetak anak-anak yang berwawasan tinggi

“Kami juga ingin menjadi komunitas yang konsen di bidang anak dan ingin menciptakan anak-anak yang memiliki kegiatan yang jauh lebih positif. Minimal wawasan si anak lebih luas dengan membaca buku,” tambahnya. cakrawalamedia.co.id (kky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *