BANDUNG BARAT (CM) – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berlangsung meriah dan penuh makna di Plasa Mekar Sari, Ngamprah, Jumat (2/5/2025).
Ribuan guru dan tenaga kependidikan hadir memeriahkan acara yang digelar oleh Dinas Pendidikan (Disdik) KBB tersebut.
Sekitar 9.613 guru dan tenaga pendidikan turut serta dalam peringatan ini, dengan 2.500 di antaranya hadir langsung mengikuti upacara. Sementara itu, lebih dari 180.000 pelajar dan tenaga pendidik dari seluruh wilayah KBB menyimak jalannya kegiatan secara daring melalui live streaming.
Suasana upacara menjadi semakin semarak dengan kehadiran peserta yang mengenakan pakaian adat serta atraksi kesenian yang dibawakan oleh anak-anak didik dari berbagai sekolah.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, memimpin langsung upacara dan membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti. Dalam sambutannya, Menteri menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak asasi dan hak sipil setiap warga negara, tanpa memandang latar belakang agama, suku, status ekonomi, atau lokasi geografis.
“Presiden Prabowo telah menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Melalui revitalisasi sarana-prasarana, pembelajaran digital, serta peningkatan kualitas guru, kita sedang membangun masa depan Indonesia yang adil dan makmur,” ungkap Jeje membacakan sambutan Menteri.
Bupati juga menjelaskan sejumlah program strategis yang tengah diimplementasikan pemerintah, seperti pembelajaran mendalam (deep learning), tes kemampuan akademik, penguatan literasi digital dan AI, serta penguatan karakter dalam program Anak Indonesia Hebat.
Hardiknas, yang diperingati setiap 2 Mei, juga menjadi momen refleksi atas jasa Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional. Nilai-nilai luhur dari falsafah beliau, “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,” kembali digaungkan sebagai fondasi moral dalam dunia pendidikan.
Usai upacara, Bupati Jeje melanjutkan kegiatan dengan menggelar doa bersama di Masjid As-Shidiq bersama para jamaah yang berpakaian serba putih. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa pemerataan akses dan kualitas pendidikan di Bandung Barat masih menjadi tantangan utama.
“Kami sadar bahwa kualitas dan akses pendidikan di Bandung Barat belum merata. Karena itu, strategi AMANAH kami jalankan, yang salah satunya fokus pada peningkatan mutu serta pemerataan layanan pendidikan,” ujar Jeje.
Ia juga menyinggung pentingnya pembangunan SDM dalam menghadapi bonus demografi yang sedang dialami Indonesia. Jeje menegaskan, momentum tersebut hanya akan menjadi berkah apabila diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Bonus demografi hanya akan menjadi anugerah jika kita mampu menyiapkan SDM yang unggul, terampil, dan berkarakter. Sebaliknya, jika kualitas SDM kita rendah, maka justru bisa menjadi bencana sosial,” tegasnya.
Bupati pun memberikan apresiasi atas penyelenggaraan acara Hardiknas yang berlangsung sederhana namun penuh makna, tanpa kemewahan yang berlebihan. Ia menekankan pentingnya kekuatan spiritual dalam mendukung keberhasilan pendidikan.
“Doa bersama ini adalah wujud kesadaran kita bahwa kesuksesan pendidikan tidak hanya bisa dicapai melalui kerja keras, tetapi juga melalui kekuatan spiritual. Kita berikhtiar, namun pada akhirnya hanya Allah SWT yang menentukan hasilnya,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih, mengungkapkan bahwa peringatan Hardiknas tahun ini melibatkan total 9.613 guru dan tenaga kependidikan.
“Sebanyak 2.500 orang hadir langsung, sementara sisanya mengikuti secara daring bersama para siswa dari jenjang SD dan SMP se-KBB,” jelasnya.





