News

Pemkab Bandung Barat Dukung Penuh Pendidikan Gapura Panca Waluya, Disdik Siap Implementasikan SE Gubernur Jabar

28
×

Pemkab Bandung Barat Dukung Penuh Pendidikan Gapura Panca Waluya, Disdik Siap Implementasikan SE Gubernur Jabar

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bandung Barat, Asep Dendih.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bandung Barat, Asep Dendih.

BANDUNG BARAT (CM) – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (Pemkab KBB) menyatakan dukungan penuh terhadap konsep pendidikan Gapura Panca Waluya yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dukungan tersebut ditindaklanjuti dengan langkah konkret oleh Dinas Pendidikan (Disdik) KBB untuk mengimplementasikan seluruh poin yang tertuang dalam surat edaran (SE) Gubernur Jabar Nomor 43/PK.03.04/KESRA.

Kepala Disdik KBB, Asep Dendih, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima instruksi langsung dari Bupati Bandung Barat untuk segera menindaklanjuti surat edaran tersebut.

“Saya sudah pelajari apa yang menjadi poin dalam surat tersebut, insyaallah segera dijalankan,” kata Asep saat dikonfirmasi pada Sabtu (10/5/2025).

Menurutnya, konsep Gapura Panca Waluya yang bertujuan mencetak generasi pelajar Cageur, Bageur, Bener, Pinter, tur Singer (sehat, baik, benar, pintar, dan sigap) menitikberatkan pada pembentukan karakter siswa, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga moral dan spiritual.

“Artinya, nilai-nilai di luar kurikulum juga harus ditanamkan, termasuk pendidikan moralitas dan spiritualitas melalui pendekatan keagamaan sebagai penopang karakter anak didik,” ujarnya.

Salah satu poin dalam SE Gubernur Jabar adalah larangan studi tur. Menanggapi hal tersebut, Asep menjelaskan bahwa seluruh sekolah di Bandung Barat telah diarahkan untuk mengganti kegiatan studi tur dengan program yang lebih edukatif dan bermanfaat.

“Studi tur bisa diganti dengan kegiatan inovatif seperti pengelolaan sampah mandiri, sistem pertanian organik, peternakan, perikanan, dan peningkatan wawasan dunia usaha dan industri,” jelasnya.

Larangan lainnya yang ditegaskan dalam surat edaran adalah tidak diadakannya acara wisuda di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Menurut Asep, wisuda hanya bersifat seremonial dan tidak memiliki dampak akademik terhadap siswa.

Selain itu, Disdik KBB juga sedang menyusun strategi untuk memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar dapat tersalurkan secara merata ke seluruh sekolah. Ia juga mendorong budaya membawa bekal dari rumah agar siswa tidak jajan sembarangan di sekolah.

“Ini juga untuk memastikan asupan gizi siswa terjaga dengan baik,” tambahnya.

Terkait larangan membawa motor ke sekolah bagi siswa yang belum memiliki SIM, Asep menegaskan bahwa kebijakan tersebut telah berjalan dengan baik. Saat ini, banyak siswa yang memilih menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki ke sekolah.

Disdik KBB juga terus memperhatikan kebutuhan pendidikan di daerah pelosok Bandung Barat agar kebijakan dari provinsi bisa diterapkan secara adil dan merata.

“Intinya, semua poin dalam SE Gubernur ini secara bertahap kita terapkan. Karena ini banyak yang baru, jadi butuh penyesuaian. Tapi kami mendukung sepenuhnya konsep Pendidikan Gapura Panca Waluya,” tandas Asep Dendih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *