News

Bangkit dari Kecelakaan Diva Zahra Rebut Podium di Kelas Wanita di Kejurnas Rally 2025 Putaran 2

234
×

Bangkit dari Kecelakaan Diva Zahra Rebut Podium di Kelas Wanita di Kejurnas Rally 2025 Putaran 2

Sebarkan artikel ini

BANDUNG (CM) — Aroma bensin, deru mesin, dan gemuruh sorak penonton mewarnai atmosfer Sirkuit Jalak Harupat pada akhir pekan yang menegangkan.

Di tengah sorotan para pereli nasional dalam ajang Kejurnas Sprint Rally 2025 Putaran 2, nama Diva Zahra kembali mencuat bukan sekadar karena kiprahnya di lintasan, tapi karena aksi heroiknya yang memperlihatkan semangat juang luar biasa usai mengalami kecelakaan saat shakedown.

Diva Zahra, pereli muda asal Bandung kelahiran 2001, menunjukkan komitmen penuh untuk mempersembahkan performa terbaiknya. Di tengah kerasnya persaingan di Kelas Wanita, Diva berhasil merangsek ke posisi ketiga dengan catatan waktu total 18 menit 2,3 detik setelah menyelesaikan empat Special Stage (SS).

Kejurnas tahun ini menciptakan tantangan tersendiri bagi Diva. Sebuah insiden tak diinginkan terjadi saat sesi shakedown. Mobil yang dikemudikannya mengalami kecelakaan ringan, memaksa tim mekanik melakukan pergantian spare part, terutama di bagian kaki-kaki dan steering rack. Namun, semangat Diva tak runtuh.

“Bagian kaki-kaki dan steering rack yang rusak akibat kecelakaan sudah diperbaiki, tapi perlu penyesuaian,” ujar Diva saat diwawancara usai menyelesaikan SS1.

Baca juga: Pembalap Motor Afridza Meninggal Akibat Kecelakaan di Arena

SS1 menjadi titik awal perjuangan Diva. Meskipun masih dalam proses adaptasi dengan kendaraan pasca-insiden, ia tetap tampil kompetitif dengan mencatat waktu 5 menit 3,7 detik. Performa yang belum maksimal ini menjadi pemacu untuk tampil lebih baik di stage berikutnya.

Di SS2, Diva yang didukung oleh sponsor utama Pertamax Turbo, Fastron, dan Telkomsel, berhasil memangkas waktu hingga 14 detik. Catatan waktu 4 menit 47,5 detik yang diraihnya menjadi bukti bahwa ia mulai menemukan ritme terbaiknya di lintasan aspal Jalak Harupat.

Memasuki hari Minggu, pereli nasional sekaligus mentor Diva, Rifat Sungkar, akhirnya tiba di lokasi setelah sehari sebelumnya harus menghadiri event balap di Mandalika, Lombok. Kedatangannya langsung dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi dan menyusun strategi lanjutan.

“Kejurnas tahun ini semakin seru dan kompetitif. Kelas Wanita yang muncul tahun ini menjadi salah satu pertanda akan hal itu. Pereli wanitanya mencapai 12 orang, dan bagus-bagus,” ujar Rifat Sungkar kepada media.

Rifat menekankan pentingnya penguasaan lintasan aspal yang menjadi karakter utama Sirkuit Jalak Harupat. Ia mengingatkan bahwa meskipun Diva tampil baik di lintasan aspal Meikarta tahun lalu, karakter lintasan kali ini jauh berbeda dan menuntut adaptasi yang lebih baik.

Mendengar arahan dari sang mentor, Diva langsung memacu semangatnya. Di SS3, ia mencetak waktu 4 menit 11 detik, lebih tajam 36 detik dibanding stage sebelumnya. Ini menjadi lonjakan performa yang mengejutkan banyak pihak.

Pada SS4, cuaca menjadi tantangan baru. Hujan mulai membasahi lintasan dan menimbulkan kekhawatiran di kubu Diva. Namun, dara muda ini kembali menunjukkan mental juaranya. Dengan konsentrasi tinggi, Diva justru tampil lebih agresif dan membukukan waktu terbaiknya, yakni 4 menit 9,4 detik.

Catatan waktu yang terus membaik dari SS1 hingga SS4 membuat Diva Zahra sukses naik podium. Dari posisi ke-6 di awal kompetisi, ia melesat ke posisi ke-3. Sebuah pencapaian luar biasa mengingat persaingan ketat dan kondisi kendaraan yang sempat terganggu akibat kecelakaan.

Di posisi pertama, pereli Canya Prasetyo tampil dominan dengan mobil reli Mitsubishi Evo Kelas M yang memiliki spesifikasi lebih tinggi. Sementara posisi kedua diduduki oleh pereli senior Rinda KH yang juga aktif di ajang slalom dan gymkhana.

Meski sukses naik podium, Diva tidak menutup rasa kecewanya. Ia mengakui bahwa insiden di sesi shakedown masih membekas di benaknya saat mengawali lomba. Namun, ia belajar cepat untuk bangkit dan tidak terlarut dalam kesalahan.

“Putaran kedua ini memberi pengalaman berharga yang lain bagi saya. Saya harus tetap fokus pada target saya, tidak boleh lama-lama terbawa perasaan atas kesalahan yang telah terjadi. Yakinkan diri, gas terus,” ungkap Diva dengan senyum penuh semangat.

Dukungan dari tim dan sponsor seperti Enervon Active, Digiroad, serta Tekiro Tools juga turut membakar motivasinya untuk terus melaju. Tak hanya sekadar tampil, Diva ingin menjadi simbol kebangkitan generasi muda dalam olahraga otomotif, khususnya untuk pereli wanita Indonesia.

Diva Zahra merupakan salah satu pereli muda berbakat yang mulai diperhitungkan di kancah nasional. Lulusan SMA di Bandung ini menekuni dunia balap sejak usia remaja. Dengan bimbingan langsung dari Rifat Sungkar, Diva tumbuh menjadi pereli dengan teknik matang dan semangat kompetitif tinggi.

Keterlibatannya di Kejurnas Rally 2025 bukan sekadar mencari pengalaman, melainkan juga bagian dari perjalanan panjangnya menuju jenjang lebih tinggi. “Saya ingin membawa nama Indonesia ke level internasional. Tapi untuk itu, saya harus menaklukkan tantangan-tantangan di depan saya, satu demi satu,” tegas Diva.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *