(CM) – Pemain Persib Bandung, Beckham Putra, memberikan tanggapan setelah dijatuhi sanksi larangan bermain dalam tiga pertandingan akibat selebrasi golnya yang dianggap memprovokasi suporter Persija Jakarta.
Keputusan ini dikeluarkan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI setelah laga Persija vs Persib di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu, 16 Februari 2025, yang berakhir imbang 2-2.
Dalam pertandingan tersebut, Beckham melakukan selebrasi “ice cold”, yang dinilai sebagai tindakan provokatif.
Akibatnya, ia dilarang bermain dalam tiga laga, yang sudah mulai berlaku sejak Persib melawan Madura United pada Sabtu (22/2/2025)—pertandingan yang berakhir tanpa gol. Selain skorsing, ia juga dikenai denda sebesar Rp75 juta.
Meskipun merasa terkejut dan kecewa, pemain berusia 23 tahun ini tetap berusaha menghadapi sanksi dengan tenang.
“Tentu saya kaget karena sudah mempersiapkan diri untuk pertandingan dan fokus melawan Madura United,” ujar Beckham, dikutip dari Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Pemain yang ikut membawa Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 itu menegaskan bahwa selebrasi yang ia lakukan bukanlah bentuk provokasi terhadap lawan.
Menurutnya, banyak pemain lain yang melakukan gestur serupa saat mencetak gol, dan hal tersebut seharusnya tidak menjadi kontroversi.
Ia pun berharap bahwa banding yang diajukan Persib Bandung dapat diterima dan keputusan skorsing bisa ditinjau kembali.
“Selebrasi itu bagian dari perayaan di lapangan, bukan untuk memprovokasi lawan,” kata Beckham.
“Semoga situasi ini tidak semakin diperkeruh. Kita harus tetap tenang dan berharap banding yang diajukan bisa diterima,” tambahnya.
Dengan adanya kasus seperti ini, muncul pertanyaan mengenai apakah teknologi dalam sepak bola, seperti VAR (Video Assistant Referee) atau sistem analisis lainnya, dapat membantu dalam menilai tindakan pemain secara lebih objektif, sehingga keputusan disiplin menjadi lebih adil dan transparan.