News

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Targetkan Penurunan Stunting 2024 Hingga 10,75%

628
×

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Targetkan Penurunan Stunting 2024 Hingga 10,75%

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menggelar Kegiatan Publikasi Data Stunting Kota Tasikmalaya 2024 di Aula Bappelitbangda pada Rabu, 20 November 2024.

Acara ini menghadirkan berbagai pihak terkait, mulai dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, para camat, perwakilan OPD, hingga kepala puskesmas se-Kota Tasikmalaya.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Uus Supangkat, menyoroti berbagai faktor penyebab stunting pada balita, seperti lingkungan, perilaku masyarakat, kualitas pelayanan kesehatan, hingga faktor genetik atau keturunan.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya berkomitmen untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 dengan target ambisius sebesar 10,75%.

“Penurunan prevalensi stunting bukan hanya angka, tetapi sebuah upaya kolektif untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan berdaya saing,” ujar dr. Uus.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kota Tasikmalaya memaparkan data terkini hasil bulan penimbangan balita yang dilakukan pada Agustus 2024 melalui aplikasi E-PPGM. Hasilnya menunjukkan kondisi yang beragam di setiap puskesmas dan kecamatan, yakni:

1. Rata-rata prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya mencapai 10,85%. Prevalensi terendah ditemukan di Puskesmas Sambong Pari sebesar 3,21%, sedangkan tertinggi berada di Puskesmas Kawalu sebesar 21,72%.

2. Rata-rata prevalensi wasting mencapai 4,14%.
Puskesmas dengan angka terendah adalah Puskesmas Kahuripan sebesar 2,13%, sementara yang tertinggi adalah Puskesmas Parakannyasag sebesar 9,53%.

3.Kecamatan dengan angka stunting terendah adalah Mangkubumi sebesar 5,42%. Sementara itu, Kecamatan Kawalu mencatat angka tertinggi sebesar 15,75%.

Baca Juga: FGD Pentahelix Kodim 0612 Tasikmalaya, Sinergi untuk Antisipasi Bencana Alam 2024

Publikasi ini menjadi langkah strategis Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya untuk meningkatkan kesadaran dan kerja sama lintas sektor dalam menangani stunting. Para camat, kepala puskesmas, dan perwakilan OPD diajak aktif menyusun rencana aksi yang lebih terarah dan terukur.

“Data ini adalah bahan refleksi sekaligus motivasi untuk terus meningkatkan layanan kesehatan dan edukasi masyarakat. Semua pihak harus bersinergi agar target penurunan stunting dapat tercapai,” tutup Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

Acara ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dan langkah nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Kota Tasikmalaya.
Dengan kolaborasi dan dedikasi, optimisme untuk mencapai target prevalensi 10,75% pada tahun 2024 bukanlah hal yang mustahil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *