BANDUNG BARAT (CM) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang HUB Award 2024 untuk kategori Sistem Transportasi Berkelanjutan pada nominasi Kabupaten Raya. Penghargaan tersebut diserahkan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (6/9/2024).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat, Fauzan Azima, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian tersebut. Menurutnya, penghargaan ini diperoleh karena keberhasilan Bandung Barat dalam mengimplementasikan sistem transportasi massal yang berkelanjutan, yaitu Trans Metro Pasundan (TMP).
“Untuk Bandung Barat, dalam HUB Award 2024, kami memilih tema sistem transportasi berkelanjutan karena adanya layanan transportasi massal Trans Metro Pasundan,” ujar Fauzan saat dihubungi pada Sabtu (7/9/2024).
Fauzan menjelaskan bahwa TMP melayani rute perjalanan penting masyarakat, khususnya dari Padalarang ke Alun-alun Bandung. Layanan transportasi ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi warga, tetapi juga mendukung mobilitas dari kawasan perbelanjaan IKEA di Kotabaru Parahyangan ke Stasiun Kereta Cepat menuju Bandung.
“Alhamdulillah, masyarakat dari berbagai kalangan, baik menengah ke bawah maupun menengah ke atas, bisa menikmati layanan ini. Dari IKEA Kotabaru Parahyangan ke Stasiun Kereta Cepat hingga menuju Bandung,” katanya.
Fauzan juga menambahkan bahwa TMP dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para penumpang. Salah satu fitur unggulannya adalah kamera CCTV di dalam bus, yang berfungsi menjaga situasi tetap kondusif selama perjalanan.
“Di dalam bus dilengkapi dengan CCTV untuk menciptakan rasa aman bagi penumpang, termasuk penyediaan fasilitas ramah difabel di dalamnya,” ungkapnya.
Selain itu, infrastruktur pendukung seperti trotoar di beberapa lokasi, mulai dari Gedung Lima Padalarang, Stasiun, Panaris, hingga Kotabaru Parahyangan, telah disiapkan untuk mempermudah akses penumpang ke shelter-shelter TMP. Meski demikian, Fauzan mengakui bahwa masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan.
Meskipun rute TMP beririsan dengan trayek angkutan umum yang sudah ada, Fauzan menegaskan bahwa keberadaan TMP tidak berdampak negatif terhadap angkutan lokal. Sebaliknya, Pemkab Bandung Barat berencana memberdayakan angkutan umum eksisting untuk menjadi layanan feeder atau penghubung ke rute TMP.
“Angkutan eksisting akan kita berdayakan untuk melayani angkutan feeder. Sekarang sedang dalam kajian dan diharapkan bisa direalisasikan tahun depan,” tutupnya.
Dengan adanya penghargaan ini, Pemkab Bandung Barat diharapkan terus meningkatkan sistem transportasi berkelanjutan demi kenyamanan dan aksesibilitas masyarakat, serta mendukung mobilitas yang lebih ramah lingkungan. (Diskominfotik KBB)