News

Pemda Bandung Barat Perkuat Penanganan Stunting dengan Kolaborasi OPD

138
×

Pemda Bandung Barat Perkuat Penanganan Stunting dengan Kolaborasi OPD

Sebarkan artikel ini
Pemda Bandung Barat Perkuat Penanganan Stunting dengan Kolaborasi OPD

BANDUNG BARAT (CM) – Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat terus mengintensifkan upaya penanganan stunting dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir, menegaskan bahwa permasalahan stunting bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapi juga menjadi tugas bersama semua pihak terkait.

Dalam pernyataan pada Senin (09/09/2024), Ade Zakir mengungkapkan bahwa meskipun angka penurunan stunting di Bandung Barat saat ini masih kecil, sekitar 0,6% atau sekitar 7.000 kasus, langkah-langkah terkoordinasi dan menyeluruh sangat diperlukan.

“Kami di pemerintah daerah menyepakati, termasuk dengan para kepala dinas, bahwa penanganan stunting ini tidak hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, tetapi seluruh OPD. Setiap OPD saya beri tugas untuk mengkoordinasikan penanganan stunting di tiap kecamatan,” ujar Ade Zakir.

Ade Zakir menjelaskan, penanganan stunting sudah dibahas dalam rapat koordinasi yang melibatkan seluruh kepala dinas. Dalam rapat tersebut, setiap OPD mendapatkan tanggung jawab spesifik, mulai dari memastikan pemeriksaan kesehatan ibu hamil hingga distribusi makanan tambahan untuk anak-anak yang berpotensi mengalami stunting.

“Kami telah membagi tugas-tugas ini dalam rapat, dan saya sangat menekankan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama. Dari mulai pemeriksaan ibu hamil, pemberian makanan tambahan, hingga pemantauan perkembangan anak, semua harus dikoordinasikan dengan baik,” lanjutnya.

Usaha keras Pemda Bandung Barat dalam mempercepat penanganan stunting mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Sebagai bentuk penghargaan, Pemda Bandung Barat menerima insentif lebih dari Rp 5 miliar untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

“Salah satu upaya yang diapresiasi oleh pemerintah pusat adalah percepatan penurunan stunting ini, dan kita mendapatkan insentif lebih dari Rp 5 miliar,” kata Ade Zakir.

Ade Zakir juga menekankan bahwa penanganan stunting akan menjadi salah satu target kinerja utama bagi seluruh OPD di Bandung Barat. Dengan pendekatan berbasis data yang akurat, seperti data ibu hamil dan balita usia 0 hingga 59 bulan, Pemda berkomitmen melakukan pemantauan intensif secara berkala.

“Data-data sudah tersedia di Dinas Kesehatan, termasuk data ibu hamil dan balita usia 0 hingga 59 bulan. Tinggal kita pantau perkembangannya secara mingguan, bulanan, untuk memastikan penanganan yang tepat,” jelasnya.

Dengan kolaborasi yang kuat antara berbagai OPD dan komitmen yang tinggi dari seluruh pihak, Pemda Bandung Barat optimis bahwa angka stunting di wilayahnya dapat terus ditekan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak serta kualitas hidup masyarakat Bandung Barat secara keseluruhan. (Diskominfotik KBB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *