KOTA TASIKMALAYA (CM) – Menjaga kesehatan salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan dari apa yang kita pakai dan gunakan. Pakaian, terutama celana dalam adalah hal terpenting dan utama karena area ini memiliki kelembaban yang tinggi, terlebih bagi para wanita.
Celana dalam wanita yang tepat adalah jaminan organ intim sehat dan nyaman. Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat membeli celana dalam? Berikut 5 tips yang dapat Anda ikuti untuk menjaga kesehatan area kewanitaan yang berkaitan dengan celana dalam wanita.
1. Perhatikan Bahan Celana Dalam
Celana dalam berbahan katun akan jauh lebih nyaman selama digunakan karena bahan katun lebih lembut dan juga ringan. Memiliki kemampuan yang baik untuk menyerap keringat merupakan salah satu faktor penting, karena kelembaban pada organ intim wanita akan lebih terjaga. Menggunakan bahan katun disarankan karena mampu memberikan ruang pada area kewanitaan, sehingga sirkulasi udaranya dapat berlangsung dengan baik.
Dengan begitu, risiko infeksi jamur akan dapat dihindari. Menggunakan celana dalam wanita berbahan nilon, spandeks atau polyester hanya akan dapat meningkatkan resiko infeksi pada area kewanitaan. Bahan-bahan tersebut memiliki sirkulasi udara yang kurang baik, karena udara panas akan terjebak di area kewanitaan.
2. Hindari Celana Dalam Terlalu Ketat ataupun Longgar
Iritasi pada vagina dan vulva akan terjadi jika memakai celana dalam yang terlalu ketat atau bahkan terlalu longgar. Hal ini disebabkan karena adanya gesekan yang menyebabkan risiko infeksi dan luka pada kulit.
Muncul ruam merah dan juga lecet pada organ intim bisa menjadi indikasi adanya penggunaan celana dalam yang ketat berbahan sintetis terlalu lama. Tidak hanya pemakaian celana dalam yang ketat saja yang dapat menimbulkan permasalahan pada organ intim wanita, melainkan juga celana dalam yang terlalu longgar.
Celana dalam memang mampu memberikan kesan yang menawan bagi wanita, misalkan ketika mengenakan celana dalam wanita dengan model minimalis seperti G-string maupun thong. Memakai G-string akan menimbulkan gesekan pada kulit yang disebabkan oleh talinya. Sebaiknya hindari pemakaian G-string dan thong dengan intensitas yang sering dan terlalu lama.
3. Gunakan Celana Dalam Renda Hanya pada Momen Tertentu
Celana dalam wanita berenda memang terkesan manis dan menarik. Sehingga membuat para wanita ingin memilikinya. Namun, dibalik kesannya yang manis ternyata juga terdapat dampak yang mungkin bisa muncul akibat adanya peradangan sebagai respon adanya gesekan permukaan benda yang kasar.
4. Ganti Celana Dalam Setahun Sekali
Perhatikan masa pakai celana dalam Anda agar kesehatan organ intim Anda tetap terjaga dengan baik. Setidaknya celana dalam memiliki masa pakai hingga satu tahun. Sebaiknya segera akhiri jika Anda masih menggunakan celana dalam yang memiliki masa pakai lebih dari setahun.
Mungkin Anda tidak pernah menduga jika celana dalam yang terlihat bersih ternyata belum tentu bersih. Serta adanya kemungkinan terdapat sekitar 10.000 bakteri yang bersembunyi akibat pencucian menggunakan mesin cuci.
5. Menggunakan Sabun Hypoallergenic untuk Mencuci Celana Dalam
Selain perlumemperhatikan celana dalam dari segi bahan yang digunakan, sabun cuci yang kita gunakan untuk mencuci celana dalam sebaiknya menggunakan sabun hypoallergenic. Sabun ini dapat meminimalisir adanya reaksi alergi pada area kewanitaan selama menggunakan celana dalam.
Bagaimana, apakah Anda sudah mempraktikkan tips di atas dalam perawatan organ intim? Tentunya kenyamanan menjadi prioritas saat memilih celana dalam. Jika Anda ingin membeli pakaian yang nyaman dan fashionable salah satu rekomendasi untuk mendapatkan produk pakaian dengan kualitas yang baik, Puppy Fashion saja!