News

Suporter Polo Air Ricuh, Pangdam III Siliwangi Minta Maaf

215
×

Suporter Polo Air Ricuh, Pangdam III Siliwangi Minta Maaf

Sebarkan artikel ini
Suporter Polo Air Ricuh, Pangdam III Siliwangi Minta Maaf

BANDUNG, (CAMEON) – Kodam III Siliwangi membenarkan dan meminta maaf atas kejadian pemukulan anggota TNI AD kepada salah seorang suporter DKI Jakarta. Menurut Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, dari bangku suporter ada yang melempar dengan botol kaca kepada atlet.

“Intinya anggota kami terpancing atas keributan tersebut, kejadiannya anggota kami memang memakai pakaian dinas pengamanan,” ucap Hadi kepada wartawan ditemui di Jalan Aceh, Selasa (20/9).

Untuk ke depan, pengamanan tetap akan dilakukan. Serta para anggota pengamanan akan tetap menggunakan seragam. Untuk anggota yang ingin menonton dan menjadi suporter tidak ada yang seragam.

Dirinya mengklaim,  bahwa TNI terlahir dari rakyat Jawa Barat. Saat ini, pihaknya sedang mencari supporter yang memicu. Serta akan menindak tegas suporter tersebut.

“Bukan saatnya lagi suporter ricuh. Kita bukan suporter sepakbola,” katanya.

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi, ke depan jangan sampai terpancing emosi untuk aparat yang ada di venue. Dirinya mengklaim, kodam sama dengan masyarakat.

Harus sesuai aturan yang berlaku, lanjut dia, untuk ke depan persuasif. Terlebih, suporter jangan sampai terpancing dengan atlet yang sedang bermain. Biarkan atlet yang bermain, kalau sudah berlatih otomatis ketika bertanding sudah membawa persiapan.

“Latihan bagus pasti hasil bagus. Ke depan suporter harus aman dan kondusif. Jangan sampai terulang kembali,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, dia menyebutkan bahwa Jawa Barat masyarakat ramah. Pertandingan masih belum selesai, perjalanan PON masih panjang. Untuk mencapai juara umum kontingen tiap daerah harus mencapai sebanyak 180 medali emas.

Pada pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Polo Air hari Senin (19/9), pertandingan antara Jawa Barat melawan Sumatra Selatan pertandingan cukup panas menjelang akhir pertandingan. Panpel Polo Air menyebutkan pemukulan dimulai dari Atlet Sumsel.

Video kericuhan tersebut telah beredar di dunia maya. Video tersebut memperlihatkan atlet polo air dari Jawa Barat dan Sumatera Selatan saling adu jotos di dalam kolam air.

Kericuhan pun melebar ke tribun penonton. Bahkan, aparat keamanan yang berseragam ikut emosi dengan memukuli beberapa penonton.

Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Pelaksana (panpel) Polo Air, Boyke Mulyana, membenarkan kericuhan yang terjadi. Boyke menyebutkan keributan memang dimulai dari salah satu atlet polo air dari Sumsel yang terpancing emosi.

Boyke mengatakan baku hantam antar atlet diawali skor tim dari Jawa Barat yang menyusul jauh Sumsel pada babak kedua.

“Awalnya Jabar kalah dulu 2-0 di babak pertama. Akhirnya mengejar 6-2. Mungkin pertandingan agak keras terjadilah cekcok mulut. Sampai akhirnya ada pemukulan yang didahului dari atlet Sumsel,” kata Boyke saat dihubungi.

Terpancing emosi atlet, ia menyebutkan keributan juga sampai di tribun penonton juga. Termasuk suporter DKI Jakarta yang kebetulan ada di lokasi.

Boyke mengatakan, saat itu panitia langsung mencoba meredam kericuhan yang terjadi. Atlet yang memulai pemukulan juga langsung dikeluarkan dari laga pertandingan.

Setelah itu, ujar dia, pertandingan pun dilanjutkan kembali. Hingga Jabar memenangi pertandingan. Pihaknya, menyerahkan kepada wasit. Jika tidak beres kedua kontingen akan diskors.

“Tapi kemudian suasana kondusif dan semua mengakui akhirnya dilanjutkan dengan Jabar sebagai pemenang,” tuturnya.

Ke depannya, pihaknya mengaku akan mengantisipasi peningkatan keamanan. Panpel telah meminta bantuan tambahan keamanan dari aparat TNI dan kepolisian.

Terkait insiden anggota berseragam TNI yang terlibat pemukulan, Boyke enggan berkomentar. Boyke mengaku tidak melihat secara langsung.

“Saya kurang tahu TNI atau tidak. Saya tidak lihat berseragam hijau atau tidak. Mereka mencoba mengamankan aja. Ada Polri juga kan,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Nta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *