KAB TASIKMALAYA (CM) – Status gizi yang baik pada balita dan bayi menjadi modal awal terciptanya generasi Indonesia yang sehat, cerdas dan kuat. Pasalnya, permasalahan gizi yang saat ini menjadi sorotan di tingkat nasional adalah mencegah balita stunting yang masih tinggi di Kabupaten Tasikmalaya maupun Indonesia.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Hamdani, mengatakan, berdasarkan data tahun 2019 menunjukkan jumlah balita stunting di Kabupaten Tasikmalaya lebih tinggi dari prevalensi stunting di nasional yakni sebesar 33,8 persen.
” Namun, bila di bandingkan dengan negara-negara di asia tenggara, Indonesia menduduki peringkat ketiga jumlah balita stunting terbanyak di Asia tenggara,” ujarnya kepada cakrawalamedia, Jumat (14/08/2020).
Sehingga, kata dia, stunting menjadi fokus Kementerian Kesehatan lantaran stunting akan menurunkan kualitas SDM bangsa Indonesia di waktu mendatang.
” Anak-anak yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, ukuran fisik tubuh kerdil dan perkembangan organ tubuh tidak optimal,” sebutnya.
Dadan menyebutkan, dalam laman Kementerian Kesehatan bahwa stunting disebabkan karena kekurangan gizi dalam waktu lama terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran).
” Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani,” tutur Dadan.
Menurut dia, faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik.
” Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak,” ungkapnya.
Sementara, salah satu peserta dari Pengelola Program Gizi Yeti Susanti, SP ,M.Si menyebutkan, bahwa kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat selain menambah ilmu, kami juga akan mengaplikasikan dalam keluarga kami.
” Masalah ini merupakan ancaman yang serius untuk generasi di masa yang akan datang, untuk itu kader kesehatan TPG , Bidan maupun pihak puskesmas perlu dibekali dengan informasi yang lengkap dan keterampilan yang matang untuk mencegah stunting di masyarakat,” tandasnya. (Amas)
							




