News

Pendidikan Pangandaran Hebat! Antarkan Kabupaten Pangandaran Raih Juara Kedua PPD Terbaik Tingkat Provinsi Jabar

182
×

Pendidikan Pangandaran Hebat! Antarkan Kabupaten Pangandaran Raih Juara Kedua PPD Terbaik Tingkat Provinsi Jabar

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Melalui progam unggulan Pendidikan Pangandaran Hebat mampu mengantarkan Kabupaten Pangandaran untuk meraih juara kedua dalam kualifikasi juara kabupaten terbaik Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat Provinsi Jawa Barat.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata membenarkan bahwa dirinya telah mendapat kabar baik tersebut. Menurut dia, bahwa penghargaan ini merupakan capaian yang luar biasa karena mampu melewati 17 Kabupaten dan 10 Kota di Provinsi Jawa Barat serta mengantarkan Pangandaran meraih juara kedua.

“Ini prestasi yang luar biasa, meskipun kita masih baru. Bukan berarti Jejenya yang hebat akan tetapi berkat kerjasama semua pihak. Saya, pak Wakil, para pejabat, DPRD dan masyarakat bersama-sama sehingga bisa seperti ini,”ujarnya kepada wartawan, Rabu, (22/04/2020).

Penghargaan ini, kata Jeje, merupakan satu bukti meskipun Pangandaran masih baru, apabila ada kemauan, keuletan dan tekun semua pasti bisa tercapai.

“Salah satu contohnya kita bisa membangun rumah sakit yang segitu mahalnya,”ucapnya.

Tentu dengan mendapatkan penghargaan ini, Jeje menyebutkan, harus menjadi motivasi bahwa pejabat di Kabupaten Pangandaran mampu dan sebuah gambaran bisa bekerja serta mampu bekerjasama dengan baik dan tentu kedepan harapannya akan lebih baik lagi.

“Sebagai penanggung jawab pemerintahan dengan telah mendapatkannya penghargaan ini tentu saya merasa sangat bahagia dan terharu,”tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran Agus Satriadi menjelaskan, bahwa penghargaan tersebut diawali dari tahapan-tahapan yang di mulai perencanaan dari tingkat desa, kecamatan hingga ke tingkat kabupaten.

“Penilaian yang dilakukan langsung dari Tim Independen Provinsi Jawa Barat mulai dari tahapan perencanaan sampai tingkat pelaksanaan, implementasinya di lapangan, setiap stakeholder ditanya, mulai dari dinas terkait hingga ke masyarakat,”katanya.

Menurut Agus, adapun indikator penilaian yakni dokumen perencanaan, pelaksanaan dan implementasi.

“Apakah implementasinya bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Jadi tidak hanya penilaian dari perencanaan dan pelaksanaannya saja,”tutupnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *