News

Warga dan Tokoh Agama Tolak Jasad Jenazah WNI Keturunan Diduga Terpapar Corona

150
×

Warga dan Tokoh Agama Tolak Jasad Jenazah WNI Keturunan Diduga Terpapar Corona

Sebarkan artikel ini
Warga dan Tokoh Agama Tolak Jasad Jenazah WNI Keturunan Diduga Terpapar Corona

TASIKMALAYA (CM) – Sejumlah laskar dari beberaapa ormas Islam bersama warga nampak berjaga-jaga dipintu masuk TPU Aisha Rasidah di Kecamatan Tamansari Cibeureum Kota Tasikmalaya, pada hari Ahad (29/03/2020). Sebuah spanduk spontanitas dengan tulisan penolakan pun langsung dibuat warga menuju jalan TPU.

Menurut warga dan pengurus RT setempat, sempat terdengar isu bahwa sejumlah WNI keturunan akan memakamkan saudaranya yang terkena virus covid-19 di TPU tersebut. Pengurus TPU mencoba untuk mengkonfirmasi isu tersebut.

“Pada Ahad pagi, mereka datang ke TPU Muslim ini dan meminta untuk melaksanakan proses penguburan,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.

“Ya kami menolaknya karena yang bersangkutan kan non muslim dan diduga terkena virus corona,” tambahnya.

Namun entah kenapa mereka seperti mamaksa untuk melakukan penguburan di TPU ini, maka warga pun meminta sejumlah ormas Islam untuk bisa memediasi hal tersebut.

Tokoh Agama sekaligus aktivis Muslim Tasikmalaya, Ustad Abu Zhafran atau lebih dikenal ustad Abu Zhaf mengatakan bahwa sejatinya pemerintah jangan memaksakan melaksanakan pemakaman non muslim di TPU muslim ini, bukannya bagi non muslim pemerintah Kota Tasikmalaya sudah menyiapkan pemakaman khusus WNI Keturunan maupun WNA di tempat pemakaman khusus warga keturunan “ Bong “ di daerah gobras Tamansari.

“Warga hanya meminta bagi jenazah non muslim silahkan dikuburkan di pemakaman yang sudah ada, di sini hanya pemakaman muslim. Terlebih santer isu bahwa selain non muslim jenazah juga mati karena virus covid 19, ini jelas sangat menghawatirkan warga,” ujar Ust Abu Zhaf.

Ia berharap pemerintah Kota Tasikmalaya tidak memaksakan untuk melakukan penguburan dugaan jenazah covid ini di pemakaman muslim, agar tidak terjadi konflik horizontal dengan warga setempat.

“Pemerintah harus bersikap bijak, terlebih dalam kondisi saat ini jangan malah menimbulkan tidak kondusif di tengah masyarakat,” pungkasnya. (dzf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *