Kolom

Ironi Wakil Bupati

186
×

Ironi Wakil Bupati

Sebarkan artikel ini

Perdebatan antara mereka yang pro terhadap Bupati dan kontra terhadap Wabup, pun sebaliknya tentu tidak akan pernah usai menjadi pembahasan netizen +62 khususnya di KBB.

Keretakan hubungan keduanya sudah tidak bisa dibantahkan dan sangat terlihat oleh kasat mata. Kini netizen di KBB mulai kritis dan bertanya, “Apakah Wabup tidak ada fungsinya atau memang sengaja DIMATIKAN fungsinya?”

Mereka yang pro terhadap Bupati jelas menyampaikan beberapa argumen diantaranya, “Wabup maceuh teuing, teu nurut ka Bupati, dstnya.”

Sedangkan mereka yang pro terhadap Wabup menyangkal argumen di atas dengan kalimat, “Ti awal Wabup dimatikan, Bupati kasieunan aya 2 matahari, dstnya.”

Kedua argumen dari masing-masing yang pro terhadap Bupati ataupun Wabup bisa disimpulkan dengan merujuk kepada 2 di antara beberapa tugas Wakil Kepala Daerah menurut UU 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

1. Mengkoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan,
2. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota, kelurahan, dan/atau Desa bagi wakil bupati/wali kota.

Dari tugas Wabup di atas, masyarakat akan semakin mudah menilai. Apakah Wabup tidak ada fungsinya atau memang sengaja dimatikan fungsinya ?

Ingat, Pilbup KBB kemungkinan digelar pada tahun 2024 sedangkan masa jabatan Bupati dan Wabup akan habis pada tahun 2023.
Artinya akan ada waktu beberapa bulan keduanya tidak lagi diuntungkan dengan status petahana/incumbent. Tidak berlebihan kalau energi dan mobilitas Wabup dikhawatirkan oleh Bupati, apalagi bila Pilbup digelar hari ini jelas hanya akan ada 2 kandidat kuat, Aa Umbara atau Hengky Kurniawan.

Dengan dinamika proses politik Wabup yang cukup berliku dari mulai gagal nyaleg, gagal jadi calon kepala daerah sebelum di KBB, hingga akhirnya berhasil jadi Wabup dengan kondisi mati/dimatikan rasa-rasanya kalimat Ironi Wakil Bupati bisa mewakili sebagian masyarakat KBB.

Penulis: Moch Galuh Fauzi
Mahasiswa S2 Kebijakan Publik UNPAD
Peraih Beasiswa Unggulan Kemendikbud Kategori Masyarakat Berprestasi

Notes :
Foto di atas mewakili prasaan sebagian masyarakat KBB yang rindu keduanya tampil mesra seperti sedia kala 😅

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *