News

Kaum Disabilitas Butuh Perhatian Kepala Daerah

273
×

Kaum Disabilitas Butuh Perhatian Kepala Daerah

Sebarkan artikel ini
Para penyandang disabilitas saat menghadiri HDI dan HKSN di Bale Kota Tasikmalaya

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Di Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, H. Nana Rosadi, mengatakan, keberadaan disabilitas sangat perlu untuk diperhatikan oleh semua pihak termasuk kepala daerah.

“Meski belum ada perhatian secara khusus, di Hari Disabilitas Internasional ini animo kaum disabilitas sangat tinggi, karena mereka sangat ingin diperhatikan. Bukan dikasihani tapi ingin disetarakan oleh kita, oleh wali kota seperti halnya manusia yang normal,” jelasnya kepada media, di Gedung Serbaguna Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (10/12/2019).

Ia menyebut bahwa pemerintah harus memahami apa yang diinginkan para kaum disabilitas yang ingin diberdayakan seperti manusia normal. “Tidak boleh dikucilkan,” tutur Nana. Meski penyandang tuna netra, tuna wicara, tuna daksa, tuna mental, lanjut ia, penyandang disabilitas punya banyak potensi yang harus dikembangkan.

“Bercermin pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) saja, bisa diberdayakan seperti halnya membuat telor asin. Mereka mampu melukis dan ada yang juara di Asean Games. Kita yang normal saja belum tentu bisa seperti itu,” ujar ia.

Ditanya soal anggaran untuk kesenjangan disabilitas, Nana tak mau komentar dengan dalih ada di ranah Bappelitbangda. “Silahkan tanyakan saja ke Bappelitbangda, yang jelas Dinsos telah dan terus berupaya mencari donatur untuk membahagiakan disabilitas,” tegasnya lagi.

Nana juga mengungkapkan bahwa saat ini telah mendapat sebagian kebahagiaan yang diantaranya rumah singgah untuk ODGJ, puluhan Qur’an draile yang harganya mahal Rp. 3 juta. “Kalau kita beli mungkin tidak akan mampu. Dengan adanya para agnia kita punya semua itu,” ujarnya.

Untuk sekarang, tambah Nana, tinggal adanya perhatian dari kepala daerah dan pihak terkait yang lebih serius, karena sudah berkali kali pihaknya terus menginginkan adanya perhatian dan perubahan.

“Terobosan ke depan Insha Allah saya ingin mendirikan Sistem Pelayanan Rujukan Terpadu (SPRT) bagi masyarakat yang tidak mampu, tidak melanjutkan sekolah, masyarakat yang sakit tidak bisa berobat silahkan setelah ada program ini bisa berobat dengan gratis,” papar ia.

Disinggung soal ketidakhadiran wali kota, Nana mengaku, mengetahui alasannya yakni sedang ada tugas ke luar kota untuk menerima penghargaan. “Artinya secara pribadi saya tidak kecewa dengan tidak hadirnya wali kota,” katanya.

“Saat ini sudah diwakili oleh Asda I. Namun yang merasa kecewa di sini para kaum disabilitas. Setidaknya mereka ingin foto bersama, selfi bersama wali kota. Itu juga bagian dari yang diinginkan mereka saat ini,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *