PANGANDARAN (CM) – Kabupaten Pangandaran membutuhkan lembaga pengawasan seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mendeteksi para pengguna narkoba. Karena, masalah penyalahgunaan narkoba menyangkut moral. Sebab narkoba digunakan untuk menghancurkan generasi muda bangsa Indonesia. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga telah menyiapkan lahan untuk lokasi pendirian kantor BNN.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Mahmud dalam acara kegiatan sosialisasi tentang narkoba dan penerimaan Prajurit TNI AL yang digelar oleh TNI AL dari Lantamal III Jakarta, di gedung Islamic Center Kecamatan Pangandaran. Kamis (19/07/2018).
Menurut Mahmud, bahwa Kabupaten Pangandaran merupakan daerah wisata yang sangat terbuka dan dianggap riskan terhadap pengaruh negatif dari luar daerah termasuk dalam terkait penyalahgunaan narkoba.
“Mengingat penyalahgunaan narkoba bisa merusak generasi muda sebagai tulang punggung negara, Jadi keberadaan kantor BNN di Pangandaran sangat dibutuhkan,”katanya.
“Untuk itu Pemkab Pangandaran sendiri telah mengeluarkan belasan miliar rupiah untuk terselenggaranya program pendidikan karakter,”tambah Mahmud.
Mahmud mengungkapkan, pendirian BNN di Kabupaten Ciamis, Alasannya yaitu Pangandaran yang saat itu masih tergabung dengan Ciamis. Wilayah ini (Pangandaran-red) dipandang sangat riskan terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba.
“Maka dari itu setelah kita jadi daerah otonomi baru (DOB), di Pangandaran harus segera ada BNN. Dan kita dari Pemda akan siapkan lahannya untuk perkantoran,”pungkasnya. (Andriansyah)







