KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ribuan sopir dan pengusaha angkutan umum se Kota Tasikmalaya mengepung Bale Kota dan Gedung DPRD, Rabu (17/01/2018).
Mereka menuntut wali kota dan anggota dewan untuk menutup angkutan berbasis aplikasi online. Menurut mereka, adanya angkutan dan ojek online, pendapatan menjadi menurun.
Soni Somantri, pengurus angkot jalur 06, mengatakan, meskipun tidak mungkin untuk ditutup, setidaknya aturan disamakan. “Kami sadari, kalau angkot berbasis online tidak mungkin ditutup, tapi setidaknya tolong aturan yang dipakai oleh kami harus diterapkan pada mereka yang berbasis online. Uji kir, izin dan badan hukum, kan mereka belum ada, kenapa masih dibiarkan,” ungkap Soni kepada media di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
Para awak dan pengusaha angkot tersebut, katanya, akan terus melakukan demo jika tuntutannya tidak dikabulkan pemerntah. “Sampai tanggal 24 Januari nanti jika tuntutan tidak dilaksanakan, kami akan melakukan mogok massal selama seminggu full. Kami sepakat lebih baik begitu, daripada sengsara selamanya,” tambahnya.
Ia berharap tuntutan itu dapat dikabulkan oleh pemerintah. “Mudah-mudahan beres sekarang,” pungkasnya. (Hanif)