KOREA SELATAN (CAMEON) – Kalangan peneliti keamanan sibernetika menemukan bukti keterkaitan Korea Utara (Korut) dengan serangan piranti lunak komputer bertujuan jahat (malicious software/malware) WannaCry. Tercatat sudah lebih 300 ribu komputer yang terinfeksi virus tersebut.
Seorang peneliti dari lembaga Hauri Lab di Korea Selatan Simon Choi, melaporkan temuan mereka. Di mana terdapat kecocokan dengan temuan perusahaan anti-virus piranti lunak komputer Symantec dan Kapersky Lab.
Kedua lembaga bisnis anti-virus tersebut mengungkapkan beberapa kode dalam versi lama. Versi tersebut muncul dalam sejumlah program yang digunakan oleh Lazarus Group.
“Ini sangat mirip dengan kode-kode dari Korea Utara,” kata Simon Choi.
Walaupun tersebut, temuan tersebut masih terlalu dini. Peretas WannaCry meminta sejumlah uang tebusan melalui koin digital (bitcoin) terhadap korban.
Hal itu bisa termasuk ke dalam pemerasan. Di mana tingkat penyebaran paling cepat dalam sejarah.
Perusahaan keamanan siber FireEye Inc, John Miller mengungkapkan, saat ini tengah menyelidiki insiden akibat WannaCry. “Kesamaan yang kami lihat antara kode dan WannaCry belum cukup unik untuk bisa menyimpulkan adanya pelaku yang sama,” kata John Miller. (Putri)