News

Perpustakaan Taman Bagusrangin Ajak Masyarakat Gemar Membaca

477
×

Perpustakaan Taman Bagusrangin Ajak Masyarakat Gemar Membaca

Sebarkan artikel ini
Perpustakaan Taman Bagusrangin Ajak Masyarakat Gemar Membaca

KOTA BANDUNG (CM) – Box berwarna merah itu berdiri tegak di Taman Bagusrangin, Kota Bandung. Box yang ukurannya tidak begitu besar ini, adalah sebuah perpustakaan mini yang kerap dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun umum.

Sejumlah pelajar yang di dominasi oleh anak-anak TK ini tampak asyik saat mengunjungi ke taman yang berpusat di jantung Kota Bandung ini. Betapa tidak, di tempat yang cukup nyaman ini, mereka tidak hanya bermain, melainkan membaca dan melihat gambar-gambar yang ada di buku yang telah disediakan di perpustakaan mini tersebut.

Dengan di dampingi oleh orangtua dan guru-guru mereka, anak-anak ini tampak bahagia saat berada di taman tersebut. Tentu saja keberadaan perpustakaan mini ini bisa menjadi satu wadah yang sangat positif bagi anak-anak maupun para remaja untuk meningkatkan minat baca dikalangan pelajar khususnya dan umumnya bagi masyarakat.

Guru TK Titian Harapan, Djudju Djuangsih (46) mengatakan, sebagai seorang guru dia menyambut baik dengan adanya perpustakaan mini tersebut. Apalagi kata dia, perpustakaan ini tepat berada di depan sekolahnya yang berpusat di jalan Bagusrangin Kota Bandung.

Keberadaan perpustakaan mini ini, bisa menjadi langkah yang sangat positif untuk meningkatkan minat baca bagi pelajar maupun masyarakat umum di Kota Bandung. Sehingga, mereka bisa membuka wawasan yang lebih luas lagi, tidak hanya di sekolah, namun di tempat umum pun para pelajar ini bisa menambah informasi secara gratis.

“Jadi mereka bisa menambah wawasan tidak hanya di sekolah atau di rumah saja, tapi di tempat umum pun bisa. Biar anak-anak terpancing juga untuk membaca dan bisa disalurkan ke hal-hal yang positif,” kata Djudju kepada CAMEON saat ditemui di TK Titian Harapan, Kota Bandung.

Dikatakan Djudju, sejumlah anak didiknya ini kerap mendatangi perpustakaan mini yang berada di depan sekolahnya itu. Biasanya satu minggu dua kali anak-anak dan juga orangtuanya kerap mengunjungi dan membaca-baca buku yang telah disedikan.

“Kalau pulang sekolah biasanya mereka suka datang ke perpustakaan sama orangtuanya,” ucapnya.

Dia menilai, sejauh ini ketertarikan masyarakat khususnya pelajar terhadap budaya membaca masih terbilang rendah. Maka itu, dengan adanya perpustakaan umum ini, setidaknya mereka bisa tertarik untuk membaca.

“Kalau bisa perpustakaan ini di setiap taman lebih di perbanyak lagi. Mudah-mudahan bisa berkembang lagi ke depannya dan bukunya juga semakin lengkap lagi,” imbuhnya.

Ditemui di Taman Bagusrangin, Pengelola Perpustakaan Taman Bagusrangin, Kota Bandung, Nelita Azwar mengatakan, bukan tanpa alasan pihaknya mendirikan perpustakaan yang berada di tempat umum. Kata dia, keberadaan perpustakaan ini pihaknya ingin mencerdeskan anak-anak untuk gemar membaca, dengan gemar membaca, diharapkan anak memiliki ilmu yang luas.

“Kita juga ingin perpustakaan ini bisa menjadi ajang silaturahmi antar warga dan masyarakat umum. Semoga bisa berkolaborasi juga dari berbagai pihak,” kata Nelita.

Dia menilai, sejauh ini ketertarikan budaya membaca masyarakat Kota Bandung masih terbilang sangat minim. Mereka hanya mau membaca jika hanya ada waktu luang saja.

“Biasanya pengunjung ada 20 orang. Mereka masyarakat umum tidak hanya anak-anak saja, ada juga siswa SMA nya,” katanya.

Menurut data yang tercatat, saat ini perpustakaan taman Bagusrangin memiliki sedikitnya 400 buku yang berasal dari para donatur. Ada berbagai jenis macam buku yang disedikan, mulai dari buku dongeng anak, majalah untuk Ibu-ibu, buku Islami dan lainnya.

“Buku-bukunya ada yang dari komunitas, kemudian juga dari teman-teman saya, masyarakat, lumayan banyak lah yang menyumbang,” imbuhnya.

Dia berharap, meskipun sederhana, perpustakaan mini ini bisa menjadi wadah yang positif bagi warga setempat maupun umum. Selain itu, minat baca khususnya di Kota Bandung bisa lebih baik lagi.

“Kendalanya masalah tempat aja, kalau baca dan hujan otomatis tutup dan bubar. Saya ingin perpustakaan ini ke depannya bisa memikat pengguna untuk memakai situasi dan kondisi yang nyaman,” tambahnya. (kky).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *