News

Perangi Hoax, Aher: Katakan yang Baik atau Diam

195
×

Perangi Hoax, Aher: Katakan yang Baik atau Diam

Sebarkan artikel ini
Perangi Hoax, Aher: Katakan yang Baik atau Diam

BANDUNG, (CAMEON) – Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengajak semua Pihak agar memerangi hoax alias berita bohong. Jika semua kompak menyampaikan kebaikan, maka berita palsu akan mati dengan sendirinya.

“Paling mewarnai globalisasi adalah berita menyebar dengan sangat cepat. Tanpa batas,” kata Aher saat membuka Seminar Demokrasi Digital, Peluang Sekaligus Masalah Memerangi Hoax dan Memanfaatkan Potensi Media Sosial, di Hotel Asrilia Bandung, Rabu (15/3/2017).

Acara yang digagas oleh PWI Jawa Barat ini dihadiri Ketua KPID Jawa Barat, ketua PWI Jawa Barat dan Perwakilan seluruh daerah, perwakilan insan pers media cetak, elektronik, dan online serta pers mahasiswa.

Dikatakan Aher, globalisasi ditandai dengan kentara hadirnya teknologi informasi dan komunikasi. Dulu, katanya, berita dibatasi tiras di sebuah negara atau wilayah.

Sekarang, tiras hanya berlaku bagi media mainstream. Sekarang yang berlaku adalah teknologi informasi tanpa batas.

Situasi terbuka ini, lanjutnya, mendatangkan pikiran positif dan sebaliknya. Informasi yang sampai sangat cepat. “Saat ini juga menyebar ke seluruh dunia,” katanya.

Atas kenyataan ini, kata Aher, satu hal yang harus dibangun adalah komitmen kebaikan. Menulislah dalam bidang apa pun.

“Mari menulis konten kebaikan dan kebenaran. Konten yang membangun masa depan kemanusian,” katanya.

Membangun opini masyarakat di berbagai lini akan tercapai dengan media hoax ini. Dan secara sistematik, sebetulnya hoax akan mati dengan sendirinya apabila semua mau menulis kebaikan.

“Kita berkesempatan menggunakaan keterbukaan itu. Di saat yang sama orang lain punya agenda penghancuran menggunakan hal yang sama. Kejar-kejaran. Tapi kita harus komitmen,” ajak Aher.

Urusan baik dan buruk akan silih berganti. Meskipun dalam sejarah, seringkali dominan kebaikan dominan lebih pendek.

“Menggambarkan situasi dunia saat ini. Apakah Medsos isinya yang baik-baik atau sangat kuat domain keburukan,” imbuhnya.

Saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta. Sebanyak 71 persen kaum perempuan dan sisanya laki-laki.

Tantangan terbesar adalah menahan Hoax. Bagaimana menangkis dampak negatif secara bersama-sama. Langkah ini bisa dimulai dengan mengatakan yang baik-baik saja.

Qaulun ma’rufun wa maghfirah khairun min shadaqatin yatba’uha adza, wallahu ghaniyyun halim.Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan.

“Berkata baik atau diam itu bisa bertutur atau menulis. Seseorang berbohong apabila selalu mengatakan apa yang didengar dan dilihat. Katakanlah yang bermanfaat bagi kehidupan,” katanya.

Seminar ini dihadiri sekitar 150 orang peserta. Sejumlah narasumber dan praktisi media menyampaikan tentang trik, tips dan program memerangi hoax. Salah satu point pentingnya adalah menjadikan jurnalisme sebagai kunci memerangi hoax. (Ginan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *