News

Kepemimpinan Abubakar-Yayat Dinilai Masih Belum Memuaskan Masyarakat

146
×

Kepemimpinan Abubakar-Yayat Dinilai Masih Belum Memuaskan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Kepemimpinan Abubakar-Yayat Dinilai Masih Belum Memuaskan Masyarakat
Foto: Pikiran Rakyat

BANDUNG BARAT, (CAMEON) – Pusat Kajian Polituk Ekonomi dan Pembangunan (Puskapol Ekbang) Bandung Barat melakukan survei terhadap masa pemimpinan Abubakar-Yayat Soemotra. Hasilnya cukup baik. Akan tetapi, dari data yang didapat masyarakat hanya puas sebanyak 48 persen.

Menurut Direktur Puskapol Ekbang Holid Nurjamil mengungkapkan data tersebut diambil selama delapan hari. Yakni, dari 20 hingga 28 Feberuari, lalu. ”Ketidakpuasan masyarakat disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, terhadap Infrastruktur jalan mencapai 33 persen, sulitnya lapangan pekerjaan sebanyak 16 persen,” ucap Holid kepada wartawan saat ditemui di Padalarang, Kamis (9/3/2017).

Tercatat, alasannya lainnya, yaitu mahalnya harga-harga kebutuhan pokok yang mencapai 13 persen dan mahalnya biaya Pendidikan sebesar 12 persen. Dan lain-lainya semuanya dibawah 10 persen. Melihat data diatas itu menjadi peringatan bagi perangkat daerah untuk memperbaiki kinerjanya.

Misalnya, Dinas Pekerjaan Umum Bidang Binamarga ysng kinerjanya patut disorot dan dievaluasi. Baik dari kinerja maupun penganggaran. Dari total jalan Kabupaten sekitar 530 KM 40 persen itu, ternyata masih dikatakan rusak sedang sampai rusak berat.

”Kinerja Dinas itu penyumbang terbesar ketidakpuasan Masyarakat terhadap kepemimpinan Abu-Yayat,” katanya.

Kemudian, masalah berikutnya yang menjadi sorotan masyarakat adalah sulitnya lapangan pekerjaan sebesar 16 persen. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, perlu menjadi sorotan. Di mana harus bisa menekan angka penggangguran melalui pelatihan-pelatuhan life skill dan juga membuka ruang untuk pencari kerja masuk ke dunia kerja.

Berikutnya adalah mahalnya biaya pendidikan. Biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya tergolong tinggi. Belum lagi, akses pendidikan yang belum merata. Ini menuntut Dinas Pendidikan meningkatkan bantuan biaya pendidikan besarannya dan penyebarannya lebih tepat sasaran.

”Uahalnya kebutuhan-kebutuhan pokok, hal ini menuntut perbaikan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengakselerasi hasil-hasil pertanian,” terangnya.
Salah satunya melaui pembentukan Pasar Induk, sehingga masyarakat akan mendapatkan suplay yang cukup untuk menekan kemahalan harga-garga kebutuhan pokok.

Pihaknya itu menyarankan, Abubakar membutuhkan Political Wil. Yakni, sebuah komitmen dan action untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Apalagi masyarakat sedang menunggu kerja nyata dan pembuktian kerja dari seorang politisi PDI Perjuangan yang saat ini berkuasa. ”Kalo tidak, akan sangat sulit bagi Bupati untuk mencampai target Cermat sesuai RPJMD,” pungkasnya. (Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *