News

9 Pelajar di Pangandaran Digelandang Warga ke Polsek Cijulang, Begini Kronologisnya

162
×

9 Pelajar di Pangandaran Digelandang Warga ke Polsek Cijulang, Begini Kronologisnya

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Sembilan orang pelajar SMP dan SMA yang terdiri 6 laki-laki dan 3 orang perempuan digelandang warga Desa Margacinta ke Polsek Cijulang, Polres Ciamis. Selasa (17/03/2020) malam.

Pasalnya, ke sembilan pelajar tersebut asyik indehoy di tempat gelap. Padahal kebijakan pemerintah yang menghentikan sementara proses belajar mengajar di sekolah guna menjaga penyebaran virus corona.

Kapolsek Cijulang, Polres Ciamis AKP Rahmad Fanani menyebutkan, mereka (Pelajar) digelandang warga ke Polsek lantaran warga Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang merasa terganggu oleh ulah enam orang pelajar laki laki dan 3 perempuan itu.

“Warga yang menggerebek mereka mendapati dua pasangan sedang bermesraan sementara yang lainnya berkerumun ditempat gelap dan sepi. Tak ayal, pelajar-pelajar itu pun kemudian digelandang ke sini,”ujarnya kepada cakrawalamedia, Rabu (18/03/2020)

Menurut Fanani, karena mereka libur sekolah karena saat ini pemerintah meliburkan aktivitas belajar di sekolah sebab lagi ada upaya lockdown wabah covid-19 dan kemudian anak-anak lepas dari pengawasan orangtuanya.

“Setelah kita data, mereka langsung diserahkan kepada orangtuanya dan ada beberapa yang menginap di Polsek Cijulang karena keluarganya sulit dihubungi. Mereka itu ada yang dari Kecamatan Cimerak, Parigi, bahkan Langkaplancar,” paparnya.

Fanani juga mengimbau, supaya para orangtua dapat memperketat pengawasan terhadap anak-anak yang masih berusia sekolah.

“Para orangtua juga harus tegas terhadap anaknya. Lockdown wabah Covid-19 ini kan bukan berarti anak sekolah bebas libur begitu saja, mereka harus dapat bimbingan dirumah,“imbu Fanani.

Sementara itu, Kepala Dusun Balengbeng, Desa Margacinta Kecamatan Cijulang, Ade Kasmana, menceritakan kronologis penangkapan sembilan orang pelajar di Touris Information Center (TIC) Margacinta.

“Sebelum digelandang kepolsek, kami sudah mengintip terlebih dahulu dari kemarin sekalian nyari momen yang tepat. Karena mereka itu berpindah-pindah kadang di alun-alun Parigi kadang di TIC Margacinta,”terangnya.

Penangkapan sembilan orang pelajar di TIC Margacinta itu, kata Ade, bermula dari laporan beberapa tokoh masyarakat dan pemuda yang merasa resah.

“Agar tidak terjadi amukan masa, maka kami koordinasi dengan Polisi dan Babinsa terlebih dahulu. Mereka sudah beberapa hari terlihat lalu lalang disekitar alun-alun Parigi dan TIC Margacinta. Bahkan ada yang sampai menginap di mesjid,“tutupnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *