Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Kota Cimahi · 18 Feb 2017 02:33 WIB ·

26 Persen DPT Tidak Gunakan Hak Pilihnya di Cimahi


					26 Persen DPT Tidak Gunakan Hak Pilihnya di Cimahi Perbesar

CIMAHI, (CAMEON) – Sebanyak 980 Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang tersebar di Kota Cimahi telah merekap hasil pemilu. Berdasarkan Data yang terdapat di website Komisi Pemilihan Umum (KPU), dari partisipasi 375.748 orang, yang menggunakan hak pilihnya hanya mencapai 74 persen. Artinya, ada sebanyak 97.682 orang yang tidak menggunakan hak pilihnya.

Bahkan, angka tersebut dibawah dari target yang diharapkan dari KPU Pusat dan Kota Cimahi. KPU Kota Cimahi mengharapkan partisipasi bisa mencapai 80 persen. Sedangkan KPU Pusat mengharapkan angka partisipasi bisa mencapai 77,5 persen. Menurut Ketua KPU Kota Cimahi Handi Dananjaya, menganalisis ada banyak warga yang pindah domisili setelah penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 6 Desember 2016, lalu.

BACA: Partisipasi Pemilih Tak Capai Target KPU Pusat

”Kepindahan warga ini sangat berpengaruh pada kepada partipasi. Begitu juga, ada warga yang sedang melakukan kegiatan lainnya di luar kota,” jelas Handi kepada wartawan saat dihubungi, Jumat (17/2/2017).

Dia contohnya di Kelurahan Cibeureum formulir C6 yang dikembalikan sampai 5.000-an. Belum di kelurahan lainnya. Sehingga, hal ini sangat berpengaruh pada jumlah partispasi yang pilkada Kota Cimahi.

Sementara, Pengamat Politik Universitas Parahyangan Asep Warlan menyatakan, berkurangnya jumlah partisipasi ini dikarenakan warga tidak memiliki pilihan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang dianggap tepat untuk memimpin Kota Cimahi.

”Tadinya, warga masih sangat percaya pada figur Atty Suharty. Tapi, setelah dia (Atty) terkena kasus, warga tidak memiliki calon lainnya. Sedangkan, calon yang lainnya dianggap kurang mumpuni,” ungkapnya.

Sehingga, jumlah partisipasi ini sangat jauh dari yang diharapkan. Diakui olehnya, untuk memilih figur pemimpin sangat sulit. Apalagi, untuk warga yang tidak tersentuh atau tidak begitu sering menggunakan internet. Jangka waktu tiga bulan, masih dianggap kurang untuk para calon berkampanye. (Putri)

Artikel ini telah dibaca 54 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

HIPMI Kota Cimahi Dorong Pemberdayaan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Mahasiswa

18 April 2023 - 13:30 WIB

Pejabat BPN Kena OTT Kejari Cimahi, Diduga Pungli Penerbitan PTSL

5 Juli 2022 - 17:51 WIB

Komisi V DPRD Jabar Apresiasi Prestasi SMKN 3 Cimahi di Bidang Tata Boga

6 Oktober 2021 - 22:39 WIB

Komisi V DPRD Jabar Apresiasi Prestasi SMKN 3 Cimahi di Bidang Tata Boga

DPRD Jabar Apresiasi Kinerja BJB Kota Cimahi di Tahun 2021

5 Oktober 2021 - 10:21 WIB

DPRD Jabar Apresiasi Kinerja BJB Kota Cimahi di Tahun 2021

Komisi I DPRD Jabar Dorong BPSDM Bentuk ASN Berkualitas

14 September 2021 - 09:40 WIB

Komisi I DPRD Jabar Dorong BPSDM Bentuk ASN Berkualitas

Meski Tak Bahaya, DPRD Jabar Soroti Limbah B3 PT WGI di Cimahi

10 September 2021 - 13:59 WIB

Meski Tak Bahaya, DPRD Jabar Soroti Limbah B3 PT WGI di Cimahi
Trending di Kota Cimahi