News

19 SD Yang Rusak di Pangandaran Dapat Bantuan Dari Mendikbud Sebesar Rp 6,3 Miliar

171
×

19 SD Yang Rusak di Pangandaran Dapat Bantuan Dari Mendikbud Sebesar Rp 6,3 Miliar

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CAMEON) – Sebanyak 19 dari 48 Sekolah Dasar di Kabupaten Pangandaran yang mengalami kerusakan akibat guncangan bencana gempa 6,9 SR pekan lalu mendapatkan bantuan untuk renovasi sebesar Rp 6.378.024.00.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP saat melakukan peninjauan ke Sekolah Dasar Negri 1 dan 2 Pageurbumi serta Sekolah Dasar Negri 1 Kertajaya Kecamatan Cigugur yang rusak parah akibat guncangan gempa.

” Menurut data yang kami terima dari empat daerah, Yakni Pangandaran, Ciamis, Kota Tasikmalaya dan Garut ada sekitar 130 Sekolah Dasar yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa pada pekan lalu,” ujar Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP kepada CAMEON di Aula Desa Pageurbumi. Kamis (21/12/2017).

Muhadjir mengatakan, untuk merenovasi bangunan sekolah-sekolah dasar yang rusak akibat gempa tersebut. Kemendikbud menguncurkan bantuan sekitar Rp 32 miliar,” Bantuan dari Kemendikbud bagi SD yang masuk kategori rusak berat saja, Sedangkan rusak ringan dan sedang kita serahkan ke Pemkab masing-masing,” katanya.

” Di Kabupaten Pangandaran tercatat ada 48 bangunan SD yang rusak. Namun, hanya 19 SD yang rusak berat mendapatkan bantuan sebesar Rp 6.378.024.00 yang insya allah akan dicairkan pada tanggal 27 Desember mendatang, Untuk sisanya atau rusak ringan ditanggung oleh Pemkab Pangandaran,” terang Muhadjir.

Bantuan yang dikucurkan di Wilayah Kota Tasikmalaya mencapai Rp 3.219.250.500 dengan total 16 SD yang rusak. Sedangkan di Kabupaten Ciamis sebesar Rp 6.598.800.000 untuk 36 bangunan sekolah yang rusak.

” Sementara itu bantuan yang paling besar adalah Kabupaten Garut dengan nominal Rp 15.693.477.000 untuk 59 bangunan sekolah yang rusak.” paparnya.

” Data kerusakan sekolah yang belum masuk ke Kemendikbud itu Kabupaten Tasikmalaya sehingga belum mendapatkan bantuan dari kita (Mendikbud),” imbuhnya.

Muhadjir berharap nanti pada tahap pembangunan sekolah -sekolah yang kontruksinya tahan gempa, terutama sekolah yang di bantu oleh Mendikbud agar pekerjaannya dihitung sedemikian rupa,

“Harapan kita sekolah yang kita rehab kontruksinya tahan gempa. Dan pembangunan sekolah tidak boleh diborongkan dan harus swakelola oleh Komite karena uang bantuan tersebut akan langsung diberikan ke masing masing sekolah,” pungkasnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *