TASIKMALAYA (CAMEON) – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, merespon positif perkembangan pendidikan pondok pesantren di Indonesia, terutama di Tasikmalaya yang merupakan barometer pondok pesantren terbanyak di jawa barat, hal ini ditegaskan Ketua MPR Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pontren Cintawana Tasikmalaya,selain sebagai undangan dalam khaul seabad pondok ini Zulkifli juga diminta memberikan pembekalan sosialisasi pilar MPR RI kepada para santri, Senin [10/04].
Selain menjelaskan tentang fungsi kebhinekaan, Ketua umum PAN inipun meminta agar perbedaan yang ada di bumi Indonesia ini patutlah dihormati.
“ Karena itulah Indonesia ada karena kebhinekaannya jadi jangan memaksakan persamaan, hormati perbedaan “ terangnya.
Masih menurutnya 80 persen umat islam di Indonesia masih belum berhasil menkonversikan kekuatannya untuk membangun dalam sektor ekonomi, justru yang ada umat islam lebih mementingkan perbedaan dalam prinsip keyakinan.
“ Disinilah kelemahan umat islam sehingga tak mampu bersatu melawan musuh utamanya sendiri “ imbuhnya.
Disisi lain dia menegaskan bahwa bahwa Hubbul wathon atau cinta tanah air merupakan semangat yang tidak boleh luntur dimiliki anak bangsa ini, “ Jangan sampai kita menghianati bangsa sendiri dengan mendatangkan Tenaga kerja asing ke Indonesia sementara bangsa sendiri menjadi penganguran, bukankah ini menghianati bangsanya sendiri “ tegas Zul.
Saat dimintai tanggapanya mengenai dugaan kasus makar yang diterapkan Kepolisian kepada beberapa orang aktivis, Zulkifli mengecam tindakan tersebut, menurutnya makar itu berhubungan dengan isntabilitas negara dan subversi yang bisa membahayakan negara.
“ Hati hati dengan penerapan pasal makar, jangan asal menerapkan saja karena yang namanya makar itu adalah upaya untuk meruntuhkan negara dengan subversi dan dengan kekuatan militer, dan mereka yang melakukannya bisa kehilangan kewarganegaraanya loh, jadi jangan asal menerapkan “ pungkasnya. cakrawalamedia.co.id // dzm //