Manasuka

Yuk, Belajar Sulap Di Kampus

465
×

Yuk, Belajar Sulap Di Kampus

Sebarkan artikel ini
Yuk, Belajar Sulap Di Kampus

BANDUNG (CAMEON)-Apa jadinya jika seorang mahasiswa, selain mereka fokus di bidang akademik, di luar itu mereka belajar sulap? Boleh jadi ini sesuatu yang menyenangkan bagi mereka.

Hal seperti inilah yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kampus yang berpusat di Jalan Setiabudhi 229 Bandung ini, sebagian mahasiswanya aktif di organisasi yang bernama The Society of UPI Magicians (The Soum).

Sebagai catatan, The Soum adalah sebuah organisasi kemahasiswaan atau yang biasa dikenal dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

The Soum terbentuk dari semangat para pesulap UPI yang menginginkan adanya pengembangan dalam dunia pendidikan dan masyarakat melalui prinsip-prinsip yang ada dalam seni sulap.

Setiap tahunnya UKM ini selalu saja menjadi pilihan bagi sebagian mahasiswa UPI yang ingin belajar banyak tentang segala sesuatu yang berbau sulap. Maklum saja, The Soum disebut-sebut sebagai satu-satunya UKM Sulap di tingkat perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung.

Ketua UKM The Soum, Tomi Adha mengatakan, saat ini UKM The Soum memiliki sebanyak lima aliran sulap yang bisa dipilih oleh anggotanya itu sendiri. Misalnya, Mentalizem, Ilusionis, Clasic Magic, Hipnosis, dan Fakir Magic.

“Nanti mereka memilih aliran sulap yang sesuai dengan keinginan mereka. Setelah menjadi anggota, mereka nanti ada beberapa pilihan, apakah mau memilih sebagai hobi, atau memang lebih ke arah semi pro mencari uang,” imbuhnya.

Dikatakan Tomi, setiap tahunnya UKM ini memiliki sebuah agenda rutin. Dimana dalam agenda tahunan ini, mereka akan menampilkan pertunjukan sulap yang mereka kuasai. Beberapa agenda itu diantaranya, menyambut mahasiswa baru, penerimaan anggota baru, dan lainnya.

“Untuk kegiatan rutin kita biasanya latihan Senin dan Kamis di kampus UPI. Disitu kita latihan, sharing, mendalami ilmunya juga. Selain itu kita juga ada kumpul bersama Bandung Magic Asosiation, ini pesulap se-Bandung raya yang di dalamnya ada Joe Shandy, Deni Darko dan lainnya,” paparnya.

Dalam kiprahnya, The Soum telah berhasil mendidik pesulap-pesulap profesional yang tidak hanya berkarir di panggung hiburan, bahkan berkarir di dunia pendidikan dan profesi lainnya.

Dengan memahami seni sulap, manusia tidak hanya berpikir tentang dirinya sendiri, tapi bagaimana cara memberi manfaat pada orang lain minimal melalui sikap dan prilaku yang menghibur dalam setiap kesempatan.

Dia berharap ke depannya The Soum bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik dan menjadi contoh untuk organisasi atau komunitas pesulap lainnya di Indonesia. (Kya).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *