BANDUNG BARAT (CAMEON) – Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra melakukan kunjungan mendadak dalam sebuah rapat Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kertamulya Kecamatan Padalarang, di lapangan RW 14 desa setempat, Sabtu (23/9/2017).
Kedatangan Kang Yayat tanpa protokoler dan pemberitahuan sebelumnya menjadi kejutan tersendiri bagi aparatur desa, pengurus RW dan dan tentunya para kader PKK desa tersebut.
Mengenakan batik coklat, Yayat menyaksikan dari belakang kegiatan rutin rapat PKK desa. Ia mengamati keseriusan para kader merencakan berbagai kegiatan PKK di tiap desa.
Ada hal unik tatkala Yayat yang beberapa saat dibelakang, kemudian dipanggil pembawa acara. Sontak, para kader PKK yang mayoritas kaum hawa melihat sosok Wakil Bupati yang biasanya hanya terlihat dalam foto dan baliho.
“Alah geuningan pak Wakil teh kasep pisan aslinya,” ujar seorang ibu nyeletuk, kemudian diamini yang lainnya.
Celetukan itu langsung mendapatkan respon yang sama. Suasana rapat pun menjadi cair penuh canda.
“Eh enya. Langkung kasep Tibatan dina foto. Asa mirip artis saha teh, Cok Simbara,” kata ibu lainnya menyebut sosok aktor senior yang berkumis simetris nan khas, tidak tebal tidak juga tipis.
Ketua RW 14 Desa Kertamulya Edi mengucap terima kasih dengan kedatangan kepala daerah KBB tersebut. Kata dia, sangat jarang sebuah agenda rapat PKK tingkat desa dihadiri orang seorang kepala daerah.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kedatangannya. Ini spontanitas. Sebagai bukti dan perhatian tulus kang Yayat untuk kemajuan masyarakat,” kata Edi.
Di tempat sama, Yayat mengatakan bahwa kehadirannya untuk melihat langsung bagaimana program PKK di lapangan. Tidak hanya melihat kegiatan yang sudah jadi dan diseremonialkan, tetapi ada proses panjang melalui perencanaan, rapat dan manajeman organisasi yang baik.
“Alhamdulillah, suatu kebahagiaan bisa bersilaturahmi langsung dengan pegiat PKK dari 25 RW se-Desa Kertamulya ini,” ucap Yayat, disela kunjungannya, Sabtu (23/9).
Ia mengapresiasi kegiatan rapat yang dilaksanakan di RW 14 tersebut. Sebagai sebuah organisasi gerakan sosial kemasyarakatan, PKK di desa ini telah menerapkan konsep-konsep menejarial organisasi yang baik.
Mengemas organisasi non profit tentu bukan perkara mudah. Perlu kesungguhan, keseriusan dan ketulusan antar semua unsur dalam organisasi tersebut.
“Saya melihat rapat PKK Desa Kertamulya secara mendadak. Pengamatan saya luar biasa, sekitar 100 orang kader begitu antusias mengikuti berbagai tahapan kegiatan,” imbuh Kang Yayat.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika dilihat sejarahnya, struktur organisasi PKK begitu kokoh, para kader loyal, dan tentunya semua dilakukan dengan sukarela. Maka pantas, PKK yang merupakan sebuah gerakan sosial ke masyarakat yang dimulai dari Bandung, di tahun 1957 silam, telah terbukti istiqomah membantu pemerintah.
“Siapa pun pimpinan pemerintahan, PKK telah konsisten berbuat dan berkarya untuk ketahanan keluarga dan masyarakat,” katanya.
Ia menyebut, peran dan program PKK telah nyata membantu pemerintah. Bagaimana mewujudkan semangat Penghayatan dan pengalaman pancasila, melestarikan gotong royong, memikirkan urusan pangan dan sandang minimal di keluarga.
PKK juga telah nyata ikut serta memaksimalkan program pendidikan dan keterampilan, membantu meningkatkan derajat kesehatan dan kehidupan berkoperasi, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Ke depan saya akan terus dukung program PKK ini. Membangun KBB yang unggul, salah satu pondasinya tentu para kader PKK ini,” tandasnya. (Agus)