News

Yayasan Pelestari Situ Lido Temukan Legok Ciputat yang Hilang Tertimbun Sampah

228
×

Yayasan Pelestari Situ Lido Temukan Legok Ciputat yang Hilang Tertimbun Sampah

Sebarkan artikel ini

BOGOR (CM) – Legok Ciputat yang merupakan salah satu lokasi sejarah adanya Danau Lido kini ditemukan kembali keberadaannya. Setelah beberapa tahun lalu tempat tersebut tertutup oleh sampah dan ranting-ranting bambu serta pepohonan bahkan sudah menjadi daratan oleh tumpukan tersebut.

Ditemukannya Legok Ciputat setelah para penggiat peduli Danau Lido yang diprakarsai oleh Yayasan Pelestari Situ Lido dan RM. UMI Tambakan 61 mengadakan kegiatan bersih bersih sekitar pinggiran danau.

Agus Mulyadi mengatakan bahwa kegiatan bersih bersih tersebut sudah berlangsung kurang lebih satu bulan. Selain mengangkat sampah yang ada dipinggir danau, lanjut ia, agar bersih dan terlihat indah.

“Kita juga ingin mengembalikan keberadaan Danau Lido seperti dulu dimana beberapa tempat seperti legok Ciputat yang pernah hilang tertimbun kita bersihkan. Bahkan di lokasi itu nantinya akan kita bikin saung untuk istirahat sehingga mempunya arti dan nilai sejarah kembali,” ujarnya.

Kemudian, Agus menambahkan, ke depannya akan membangun jalan di pinggir danau yang nantinya bisa digunakan jalan-jalan atau jogging oleh masyarakat ataupun wisatawan. “Sambil menghirup udara segar dan menikmati pemandangan danau sebagai salah satu aset yang penuh sejarah dan misteri serta kebanggaan warga Cigombong,” ungkapnya.

Dia menyebut, sebelum mengadakan kegiatan kebersihan ia meminta informasi dan mencari tahu kepada warga sekitar danau (orang tua dulu) tentang keberadaan Danau Lido. Dari informasi yang didapat, katanya, Danau Lido memiliki beberapa pojok atau legok yang mempunyai misteri.

“Salah satunya Legok Ciputat yang hilang keberadaannya akibat tertutup sampah sampah dan sekarang sedang kami bersihkan serta akan dikembalikan seperti semula,” paparnya.

Sementara itu, Abas (54 tahun), salah satu warga sekitar menerangkan, jika dilihat dari atas pesawat, danau tersebut seperti tangan atau jari manusia. Ada 5 pojok dan setiap pojok atau legok punya nilai masing masing nilai sejarah. Namun, tuturnya, sekarang ini sudah tidak terurus atau tidak terawat lagi sehingga nilai sejarah kelima pojok atau legok itu berkurang bahkan tidak lagi terdengar.

Dirinya sangat mengapresiasi terhadap apa yang dilakukan Yayasan Pelestari Situ Lido dan RM. UMI Tambakan 61 Lido yang telah mengadakan kegiatan serta mengembalikan kelima pojok atau legok Danau Lido. “Legok Ciputat yang hening, nyaman, indah dan bisa menjadi inspirasi,” pungkasnya. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *