TASIKMALAYA (CM) – Sejumlah warga di Kota Tasikmalaya mengeluhkan kenaikan tarif dasar listrik. Kenaikan ini dianggap sebagai kado pahit awal tahun.
Arel Harun (24) warga Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya mengatakan, kenaikan listrik ini sangat terasa. Dia mengaku harus semakin kuat mengencangkan ikat pinggang.
“Naik ya. Mahal banget, baru diisi pas awal Januari kemarin, beberapa hari udah habis,” katanya, saat ditemui CM di kawasan Alun-alun Indihiang, Senin (06/01/2020).
Biasanya, kata dia, jika mengisi token dengan nominal yang sama, maka listrik masih bertahan sampai sepekan. Namun kali ini, baru tiga hari sudah habis.
“Udah bunyi lagi, padahal baru tiga hari. Parah bener,” keluhnya.
Kusnadi (50) warga Cipedes mengeluhkan hal yang sama. Kata dia, kenaikan ini baru diketahui setelah membeli pulsa listrik dan mendapatkan KWH yang tidak biasanya.
“Listrik di rumah saya 900 Watt. Kalo diisi dengan nominal Rp 50 ribu, biasanya jadi 37 KWH, sekarang hanya 37 KWH,” ujarnya.
Ia menyesalkan kenaikan ini tidak melalui pengumuman yang massif. “Ya baru tahu pas ngisi. Naik ya. Mahal pula,” ketusnya. (Dendi)
