News

Warga Mangunjaya Segel Eks Puskesmas Yang Mau Dijadikan Lokasi Observasi ODP Corona

214
×

Warga Mangunjaya Segel Eks Puskesmas Yang Mau Dijadikan Lokasi Observasi ODP Corona

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Puluhan warga masyarakat Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyegel seluruh pintu masuk bekas Puskesmas Mangunjaya dengan spanduk berisi tulisan penolakan, Selasa (24/03/2020).

Aksi penyegelan yang dilakukan oleh masyarakat itu lantaran pihak Pemerintah Kabupaten Pangandaran berencana memanfaatkan bangunan bekas Puskesmas Mangunjaya itu untuk dijadikan lokasi Observasi Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona atau Covid-19.

Tokoh Masyarakat Kecamatan Mangunjaya yang juga anggota DPRD Pangandaran, Ngisom mengaku heran dengan rencana pemerintah daerah yang akan menjadikan eks Puskesmas untuk lokasi Karantina Covid-19.

“Kenapa tempat karantina covid-19 ini harus di Kecamatan Mangunjaya. Apa tidak ada tempat lagi selain di sini, paling tidak jauh dari pemukiman warga sehingga tidak mengganggu psikologis masyarakat,“ujarnya singkat.

Menanggapi hal tersebut, Camat Mangunjaya, Oos Koswara, S.IP, membenarkan adanya aksi massa yang melakukan penyegelan eks Puskesmas yang rencananya akan dijadikan lokasi observasi ODP Corona atau Covid-19.

“Warga setelah menyegel eks puskesmas itu langsung mendatangi kantor Kecamatan untuk melakukan audens yang turut dihadiri Kapolsek Padaherang, Kepala Desa Mangunjaya dan salah seorang anggota DPRD Pangandaran, Ngisom,”ujar Oos kepada cakrawalamedia.

Oos mengaku, pihaknya sangat mendukung terhadap kegiatan-kegiatan untuk memutuskan virus corona yang sedang kita hadapi sekarang ini.

“Berdasarkan informasi dari pihak Kabupaten juga itu baru rencana bangunan bekas puskesmas Mangunjaya dijadikan tempat Observasi ODP Corona, bukan dijadikan tempat Isolasi,”terangnya.

Kendati demikian, kata Oos, meski baru rencana namun tetap tokoh masyarakat tidak mau tempat itu dijadikan lokasi observasi karena lokasinya berdekatan dengan masjid serta rumah penduduk.

“Tuntutan dari tokoh masyarakat bahwa lokasi atau eks Puskesmas Mangunjaya jangan dijadikan tempat observasi, dan kami pihak kecamatan menampung keluhan warga dan akan menyampaikan kepada pihak Pemkab Pangandaran,“papar Oos.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten drg. Yani Achmad Marzuki mengaku pihaknya sudah menerima laporan adanya aksi massa yang menyegel dengan memasang spanduk bertuliskan penolakan.

“Pada saat rapat saya menyampaikan bahwa harus melakukan sosialisasi di lingkungan eks Puskesmas Mangunjaya agar tidak terjadi sama dengan di Batam,”aku Yani saat dihubungi via telephone.

Yani menambahkan, pihaknya baru melakukan survai-survai lokasi dan belum melakukan perehaban bangunan itu.

“Kami juga belum membikin surat ke Pak Camat dan segala macam, tapi reaksi di masyarakat sudah begitu, jadi pak Bupati dan pak Sekda meminta rehab tersebut di pending,”katanya.

Menurut Yani, jika ada lokasi observasi bagi orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) itu enak dikumpulkan di satu tempat.

“ODP itukan orang dalam pemantauan, kalau ada peningkatan status baru dia dirujuk karena statusnya jadi PDP,”terangnya.

Yani menjelaskan, apabila isolasi dilakukan di rumah, terus ada peningkatan status dari ODP menjadi PDP dan kemudian pasien di rujuk maka orang rumah pun akan kena juga.

“Tapi jika di lokasi observasi si penderita ODP yang meningkat jadi PDP tidak akan menularkan kepada yang lainnya baik keluarga maupun orang lain yang di sekitarnya,”pungkasnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *