KAB TASIKMALAYA (CM) – Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Tasikmalaya menampilkan debat pertama empat pasangan calon Bupati Tasikmalaya melalui media sosial dan televisi, namum tayangan tersebut dikeluhkan masyarakat.
Pasalnya, sebagian warga tak bisa melihat debat dengan baik lantaran kondisi jaringan. Seperti yang dialani Wawan, warga Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya.
“Jaringan jelek, siarannya tidak merata,” keluhnya saat dihubungi via telepon, Kamis (05/11/2020).
Ia berharap, kedepan dalam debat putaran kedua KPU bisa memilih cara penayangan yang lebih tepat agar semua masyarakat dapat menyaksikan proses jalannya debat pilkada 2020 dengan baik.
“Kami warga di sini perlu untuk bisa melihat siaran langsung di televisi, tapikan masih terkendala tidak adanya listrik ke pelosok apalagi harus melalui media sosial, kan jadi bingung. Kalau ini mah kuruang tepat, padahal masyarakat Tasik itu tak sedikit yang ingin tahu akan visi dan misi seorang calon. Jika tidak ada ponsel pintar dan parabola, meriahnya debat cuma di lokasi saja,” bebernya.
Hal senada diungkapkan Dedi, warga Desa Sukamaju, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya. Ia mengaku kecewa terhadap KPU lantaran proses berlangsungnya debat pilkada 2020 ini hanya bisa dinikmati oleh sebagian orang.
“Jelas kecewa, debat ini hanya bisa dinikmati oleh segelintir warga yang terhitung punya kuota atau android semata, lantas untuk masyarakat yang tidak memiliki itu hanya bisa mendengar cerita orang ke orang. Tidak semuanya dapat jaringannya, dan banyak yang tidak dapat jaringan, apalagi disituasi lagi musim hujan turun,” paparnya. (Amas)