TASIKMALAYA (CM) – Kurang lebih dua bulan musim kemarau sudah melanda dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan. Seperti yang terjadi di Desa Cijulang Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya.
Akibat kemarau, sebagian warga di Kampung Ciriri RT 37/3 harus rela antri membawa ember, jolang, dan jerigen untuk mendapatkan air yang didistribusikan oleh Sabhara Polres Tasikmalaya Kota, Kamis (27/06/2019).
Kasat Sabhara Polres Tasikmalaya Kota AKP Yudyono, mengatakan, satu unit Water Cannon sementara dialihfungsikan menjadi tempat pengangkut air dan dua unit kendaraan patroli pick up.
“Meski akses menuju lokasi pendistribusian air agak sulit untuk dijangkau oleh kendaraan tapi tetap program terus dilaksanakan. Bahkan, akan terus dilakukan secara berkelanjutan, itu pun jika ada permintaan dari masyarakat seperti tahun sebelumnya,” papar Yudyono.
Menurua ia, jika ada yang membutuhkan air bersih, pihaknya pun siap untuk membantu, terlebih ke daerah Cineam yang sudah dua kali dilaksanakan.
Ucapan terimakasih pun dikatakan, salah satu warga setempat, Yeni Mulyani (43) yang ikut antre untuk mendapatkan air bersih. Ia mengaku selama dua bulan ini kesulitan mendapatkan air bersih terutama buat minum, mandi dan kebutuhan lainnya.
“Jika tidak ada pasokan ya kami biasa mengambil air ke sungai namun saat ini airnya sangat kotor tidak bisa dipakai buat mandi, cuci pakaian, piring apalagi buat minum. Alternatif lain kami mengambil ke sumur milik warga yang jarak tempuh dari rumah sepanjang 2km dan itu pun antri atau beli satu toren Rp 50 ribu,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah dapat membantu dan memperhatikannya bersama warga lainnya untuk membuat sumur artesis. “Karena kalau dibuat oleh kami sangat mahal per meternya mencapai 2 ratus ribu. Itu pun jika airnya ada kalau tidak ada tetap harus dibayar,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
