KOTA TASIMMALAYA (CM) – Menanggapi rencana Pemerintah Pusat yang akan mengimpor beras Vietnam, Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengatakan, dirinya sangat tidak setuju dengan rencana tersebut.
Menurutnya, impor beras akan merugikan petani lokal.
“Sebentar lagi para petani bakal melakukan panen raya, kalau kita terima beras impor dari Vietnam akan merugikan para petani yang akan panen raya, itu tidak boleh terjadi,” ucapnya, Senin (15/01/2018)
Sementara itu, mengenai kebutuhan bahan pokok yang makin hari makin mahal, Budi Budiman, menyebutkan, masyarakat tidak perlu khawatir akan hal itu.
“Memang ada kenaikan harga pada bawang, cabai rawit, daging ayam, telur dan juga beras. Namun, masyarakat jangan khawatir, kami sedang melakukan upaya. Salah satunya ya ini kami melakukan operasi pasar,” tambahnya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Bulog Sub divre Ciamis, Sulais. Ia menjelaskan, stok kebutuhan bawang putih, minyak goreng, gula pasir termasuk beras masih cukup, dan itu bisa mencukupi sampai dua bulan menjelang panen raya.
“Intinya harga dan kebutuhan bahan pokok seperti beras pemerintah dan lainnya masih terbilang aman dan cukup untuk 2 bulan ini,” terangnya.
Sementara, Kadis Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya, Rahmat Mahmuda, membenarkan bahwa saat ini untuk kebutuhan pangan masih terbilang aman dan terkendali.
“Bukti otentik bisa dilihat dari harga Operasi Pasar Murah yang sekarang ini sedang dilakukan, contohnya beras Bulog seperti kualitas medium saat ini masih tetap bertahan diharga Rp. 9.000, sementara harga pasar Rp. 10.500, sedangkan beras broken 5% harga Bulog Rp. 12.500 harga pasar Rp. 13.500, beras broken 15% harga Bulog Rp. 11.500 harga pasar Rp. 12.500. Sedangkan untuk bawang putih harga Bulog Rp. 17.000, harga pasar Rp. 18.000, gula pasir merk kita harga Bulog Rp. 12.200, harga pasar Rp. 12.500, daging super beku harga Bulog Rp. 80.000 harga pasar Rp. 110.000, semua harga ini telah diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku,” terang Rahmat. (Edi Mulyana)